Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari Tak Terima MBG, Ratusan Siswa SMAN 2 Pamekasan Bawa Bekal dari Rumah

Kompas.com, 18 November 2025, 16:36 WIB
Fathor Rahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 di Kabupaten Pamekasan kini harus membawa bekal makanan dari rumah.

Hal ini terjadi setelah program Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan sementara sejak Selasa (18/11/2025) akibat masalah anggaran.

Penyalur MBG, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) As-Salman, berhenti beroperasi setelah anggaran dari Badan Bergizi Nasional (BGN) tidak dicairkan sejak Senin (17/11/2025).

Akibatnya, sebanyak 1.026 siswa SMAN 2 Pamekasan tidak menerima menu MBG hingga waktu yang belum ditentukan.

Pantauan Kompas.com menunjukkan bahwa pada hari kedua penghentian program, ratusan siswa membawa bekal dari rumah masing-masing.

Baca juga: Akibat SPPG Tak Punya Modal, 1.026 Siswa SMAN 2 Pamekasan Terimbas Tidak Terima MBG

Pada jam istirahat, mereka tetap dapat mengonsumsi makanan seperti biasanya, meski kini makanan tersebut harus disiapkan sendiri oleh orang tua mereka.

"Iya benar semua siswa membawa bekal makanan dari rumah masing-masing," kata Badrul Qomarul Muniri, salah satu guru di SMAN 2 Pamekasan.

Dia menambahkan bahwa dari total 1.026 siswa, hanya beberapa yang tidak membawa bekal, sementara sebagian lainnya tetap membawa uang saku untuk jajan di kantin.

Kepala SMAN 2 Pamekasan, Moh Arifin, menjelaskan bahwa setelah menerima informasi mengenai penghentian MBG, pihak sekolah segera mengumumkan situasi ini kepada orang tua siswa.

"Kami langsung mengumumkan jika untuk sementara waktu belum ada pendistribusian menu MBG dari dapur As-Salman," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pengumuman dilakukan melalui semua grup wali murid agar siswa tetap membawa bekal dari rumah.

"Imbauan membawa bekal makanan bertujuan untuk memastikan kebutuhan gizi dan nutrisi siswa tetap terpenuhi selama proses belajar mengajar," jelasnya.

Arifin mengungkapkan bahwa sebelum adanya program MBG, siswa sudah terbiasa membawa bekal setiap hari.

Namun, setelah tiga bulan mendapatkan menu MBG, kebiasaan tersebut berubah, dan orang tua tidak lagi direpotkan menyiapkan bekal setiap pagi.

Baca juga: MBG Disuplai SPPG Lain, SPPG Yayasan Garuda Jaya Abadi Batal Salurkan 1.105 Porsi ke SMKN 3 Pamekasan

"Kami berharap MBG di sekolah kami kembali normal dan SPPG As-Salman dapat beroperasi kembali. Kami kasihan kepada orang tua siswa yang mengalami kesulitan menyiapkan bekal setiap pagi," tutup Moh Arifin.

Sementara itu, Ahli Gizi SPPG As-Salman, Fikri Mutawakil, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan proposal anggaran ke BGN sejak dua minggu lalu, namun dana operasional belum cair.

"Untuk kepastian kapan beroperasi lagi, kami masih menunggu dana operasional dari BGN," katanya.

Fikri menambahkan bahwa pihak SPPG telah berupaya maksimal agar dana operasional MBG segera cair sehingga mereka dapat kembali menyalurkan program tersebut ke sekolah.

"Semoga masalah ini segera selesai dan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada penerima manfaat," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau