Hal ini terjadi setelah program Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan sementara sejak Selasa (18/11/2025) akibat masalah anggaran.
Penyalur MBG, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) As-Salman, berhenti beroperasi setelah anggaran dari Badan Bergizi Nasional (BGN) tidak dicairkan sejak Senin (17/11/2025).
Akibatnya, sebanyak 1.026 siswa SMAN 2 Pamekasan tidak menerima menu MBG hingga waktu yang belum ditentukan.
Pantauan Kompas.com menunjukkan bahwa pada hari kedua penghentian program, ratusan siswa membawa bekal dari rumah masing-masing.
Pada jam istirahat, mereka tetap dapat mengonsumsi makanan seperti biasanya, meski kini makanan tersebut harus disiapkan sendiri oleh orang tua mereka.
"Iya benar semua siswa membawa bekal makanan dari rumah masing-masing," kata Badrul Qomarul Muniri, salah satu guru di SMAN 2 Pamekasan.
Dia menambahkan bahwa dari total 1.026 siswa, hanya beberapa yang tidak membawa bekal, sementara sebagian lainnya tetap membawa uang saku untuk jajan di kantin.
Kepala SMAN 2 Pamekasan, Moh Arifin, menjelaskan bahwa setelah menerima informasi mengenai penghentian MBG, pihak sekolah segera mengumumkan situasi ini kepada orang tua siswa.
"Kami langsung mengumumkan jika untuk sementara waktu belum ada pendistribusian menu MBG dari dapur As-Salman," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pengumuman dilakukan melalui semua grup wali murid agar siswa tetap membawa bekal dari rumah.
"Imbauan membawa bekal makanan bertujuan untuk memastikan kebutuhan gizi dan nutrisi siswa tetap terpenuhi selama proses belajar mengajar," jelasnya.
Arifin mengungkapkan bahwa sebelum adanya program MBG, siswa sudah terbiasa membawa bekal setiap hari.
Namun, setelah tiga bulan mendapatkan menu MBG, kebiasaan tersebut berubah, dan orang tua tidak lagi direpotkan menyiapkan bekal setiap pagi.
"Kami berharap MBG di sekolah kami kembali normal dan SPPG As-Salman dapat beroperasi kembali. Kami kasihan kepada orang tua siswa yang mengalami kesulitan menyiapkan bekal setiap pagi," tutup Moh Arifin.
Sementara itu, Ahli Gizi SPPG As-Salman, Fikri Mutawakil, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan proposal anggaran ke BGN sejak dua minggu lalu, namun dana operasional belum cair.
"Untuk kepastian kapan beroperasi lagi, kami masih menunggu dana operasional dari BGN," katanya.
Fikri menambahkan bahwa pihak SPPG telah berupaya maksimal agar dana operasional MBG segera cair sehingga mereka dapat kembali menyalurkan program tersebut ke sekolah.
"Semoga masalah ini segera selesai dan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada penerima manfaat," pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/18/163618878/dua-hari-tak-terima-mbg-ratusan-siswa-sman-2-pamekasan-bawa-bekal-dari