NGAWI, KOMPAS.com - Seekor lutung Jawa betina dilaporkan mati setelah tersengat listrik di Desa Ngawi Purba, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Sebelum mati, hewan yang dilindungi itu sempat mendapatkan perawatan intensif di salah satu klinik hewan di Kabupaten Ngawi.
Kepala BPBD Ngawi Prila Yuda Putra menyatakan bahwa lutung Jawa yang termasuk hewan dilindungi sejak tahun 1999 itu mati setelah beberapa saat mendapatkan perawatan usai tersengat listrik.
"Sempat dirawat di klinik sekitar satu jam. Namun tidak bertahan lama hingga akhirnya mati pada Minggu (16/11/2025)," kata Yuda, Selasa (18/11/2025).
Baca juga: Lutung Jawa Muncul di Dam Gendol Ponorogo, Polisi Imbau Warga Tak Menangkapnya
Yuda mengatakan bahwa kematian seekor lutung Jawa betina itu bermula saat warga mendengar suara ledakan dari arah tiang listrik.
Setelah dicek, warga mendapati seekor lutung yang jatuh ke tanah. "Warga menduga lutung itu jatuh setelah tersengat listrik," ucap Yuda.
Menurut Yuda, keterangan dari warga menyebutkan bahwa lutung datang dari arah benteng Van den Bosch.
Kawanan lutung acap kali menyebrang sungai Bengawan Solo memanfaatkan kabel listrik.
Setibanya di lokasi kejadian, petugas mendapatkan laporan bahwa satwa liar yang dilindungi itu terjatuh dari tiang listrik setinggi sekitar 20 meter.
Baca juga: Penampakan Diduga Lutung Jawa Masuk Pekarangan Terekam Warga Demak, Makan Belimbing dan Dedaunan
Lutung itu mengalami luka bakar pada bagian pantat serta kedua telapak kakinya karena tersengat aliran listrik.
Menurut Yuda, petugas pun sempat memandikan dan memberikan pertolongan pertama kepada lutung sebelum dibawa ke klinik.
Dari kejadian itu, kata Yuda, ia menduga masih ada habitat lutung Jawa di hutan sekitar Ngawi Purba.
Terhadap kejadian itu, BPBD Ngawi akan segera berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Madiun untuk langkah penyelamatan lanjutan.
Terlebih, lutung termasuk hewan endemik Jawa yang nyaris punah.
Untuk itu, perlu dilakukan percepatan penyelamatan agar habitat lutung tidak punah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang