SITUBONDO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur akan melakukan penertiban tambang lokal.
Khususnya untuk tambang batu dan material pasir untuk kebutuhan pembangunan bandara militer TNI yang rencananya di Banongan, Situbondo.
"Tahun depan juga akan ada pembangunan bandara militer di Banongan, jika tambang-tambang di Situbondo bisa tertib maka bisa menggunakan material lokal," kata, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Jumat (14/11/2025).
Baca juga: Rapat Paripurna Tidak Dihadiri Anggota Hampir Setengahnya, Ini Kata Ketua DPRD Situbondo
Namun langkah tersebut masih butuh proses.
Dia masih akan berkomunikasi kepada semua para pengusaha dan pihak yang bersangkutan dalam pengelolaan tambang di Situbondo supaya bisa bekerjasama.
"Namun Itu masih butuh bicara banyak kepada semua pihak," katanya.
Baca juga: Penyelidikan Asrama Putri Roboh di Situbondo, Ini Penjelasan Polisi
Ketua DPRD Situbondo, Mahbub Junaidi sangat mendukung pihak pemerintah daerah dalam penegakan penertiban tambang.
Dia yakin pengusaha lokal akan menyambut positif ketika tujuannya baik.
"Kami sangat mendukung jika pemerintah daerah dapat menjadi mediator dengan pengusaha," katanya.
Baca juga: Cuaca Buruk, Rumah di Situbondo Rusak Tertimpa Pohon Sawo Tumbang
Menurutnya, rencana Kementerian Pertahanan untuk membangun bandara militer di Kabupaten Situbondo akan berjalan dengan cepat jika semua bahan-bahan materialnya dekat.
"Dalam hal ini pihak ketiga yang ditunjuk oleh Kementerian Pertahanan, dengan pengusaha lokal terkait penyediaan bahan-bahan bangunan, artinya selama bahan itu memang tersedia di Situbondo, kenapa tidak kita optimalkan bersama," ungkapnya.
Berdasarkan informasi, akan dibangun bandara militer terletak di Banongan, Kecamatan Asembangus, Kabupaten Situbondo.
Lokasi tersebut memang menjadi tempat latihan militer bersama dengan luas lebih 300 hektar lebih.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang