SITUBONDO, KOMPAS.com - Polres Situbondo Polda Jatim sedang menangani kasus robohnya bangunan asrama putri Ponpes Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Al Jailani.
Terhitung sudah 15 hari dari ambruknya bangunan namun hasil penyelidikannya belum diumumkan.
Baca juga: Bupati Situbondo Larang ASN Beli Makanan Selain Produk UMKM Lokal
Kasat Reskrin Polres Situbondo, AKP Agung Hartawan menyatakan pihaknya masih belum selesai melakukan penyelidikan.
Dia mengklaim kepolisian sedang menunggu hasil gelar perkara yang sempurna.
"Masih belum ada keputusan, masih dalam proses," ucap Agung, Rabu (12/11/2025).
Baca juga: Cuaca Buruk, Rumah di Situbondo Rusak Tertimpa Pohon Sawo Tumbang
Dalam hasil penyelidikan tersebut pihak kepolisian memilih untuk hati-hati. Sehingga tidak menghasilkan penyelidikan yang salah.
Bukti-bukti sedang dikumpulkan dan semua saksi dimintai keterangan.
Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Al Jailani terletak di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Peristiwa bangunan asrama putri roboh terjadi pada Rabu (29/10/2025).
Baca juga: Korban Kecelakaan di Situbondo Tewas, Kepala Desa: Kami Pinjam Ambulans Dipersulit
Dalam kejadian tersebut ada 19 santri yang menjadi korban.
Sebanyak 14 orang mengalami luka-luka dan 1 orang meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jatimet Besuki.
Dari pihak pemerintah daerah melalui BPBD Situbondo telah memutuskan bahwa kejadian tersebut akibat cuaca ekstrem.
Hujan deras dan angin kencang membuat bangunan ambruk dan menimpa para korban.
"Ambruk karena angin dan hujan, jadi dua lantai dibawahnya lorong. Lantai yang atapnya ambruk dibawah lorong," kata Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo saat diwawancara Kompas.com pada Rabu (29/10/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang