Editor
MALANG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota melakukan penelusuran dugaan kasus perundungan terhadap seorang anak yang terjadi sekitaran jalur akses menuju area pemakaman di wilayah Kecamatan Sukun.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polresta Malang Kota Iptu Khusnul Khotimah, mengatakan personel dari Kepolisian Sektor Sukun mendatangi lokasi kejadian untuk menggali informasi terkait dugaan kasus tersebut.
"Tadi pihak Polsek sudah bergerak ke lokasi kejadian," kata Khusnul.
Baca juga: Remaja Perempuan di Malang Diduga Dirundung 3 Orang Temannya
Pihaknya pun sudah mengantongi identitas korban dan terduga pelaku perundungan itu.
Sementara itu, Kepala Polsek Sukun Kompol Riyan Wahyuningtiyas melalui Kanit Reskrim AKP Wardi Waluyo menyatakan, baik korban maupun terduga pelaku sama-sama merupakan perempuan.
Dia menambahkan, korban bersama orang tuanya akan membuat laporan resmi ke Unit PPA dalam waktu dekat.
"Penanganan kasusnya dilimpahkan ke Unit PPA Polresta Malang Kota," ujarnya.
Baca juga: Jasad Ibu Muda Ditemukan di Pantai Banyuwangi Setelah 7 Hari Hanyut dari Malang
Dugaan perundungan di Kota Malang diketahui melalui video amatir yang diunggah di salah satu akun media sosial instagram, pada Rabu.
Di dalam video tersebut diperlihatkan korban perundungan merupakan anak perempuan.
Dia mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna abu-abu terduduk di salah satu bagian anak tangga sambil memegang telepon genggam.
Korban saat itu secara tiba-tiba mendapatkan pukulan dari 3 orang remaja perempuan lain.
Korban lantas berdiri tetapi dia didorong hingga hampir terjatuh.
Baca juga: Cerita Sri Widjayati, Perajin Batik Malang yang Berjuang dengan Canting dan Kain
Usai menerima beberapa kali pemukulan itu, korban bergegas menjauh dari lokasi.
Di dalam video itu, salah satu anak yang diduga ikut melakukan perundungan juga meminta korban berkelahi dengan salah satu temannya.
"Kon lawano iki, ayo kon tambah tak uber loh (kamu bertengkar melawan dia, ayo tambah kami kejar)," ucapnya.
Dalam kondisi menangis dan menutup wajahnya, korban kembali dipukul di bagian pipi bagian kanan.
Tak berhenti sampai di situ, di bagian akhir video terdapat dua orang anak perempuan kembali melakukan pemukulan beberapa kali secara bersama-sama.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang