Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Curanmor Wilayah Kampus di Jember Diotaki Residivis yang Baru Keluar Penjara

Kompas.com, 7 November 2025, 15:05 WIB
Mega Silvia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) wilayah kampus di Kabupaten Jember, Jawa Timur, diotaki oleh residivis yang baru keluar dari penjara.

Pemuda berinisial ML (27), asal Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, itu baru keluar dari penjara pada Agustus 2025.

Dia ditangkap di kosnya di Kecamatan Sumbersari yang masuk wilayah kampus di Jember.

Kasat Reskrim Polres Jember AKP Angga Riatma mengatakan, ML adalah residivis kasus yang sama yang baru bebas pada Agustus lalu dan kembali berulah.

"Mereka melakukan aksi itu dari bulan September sampai kemarin. Hampir setiap hari mereka melakukan aksinya," terangnya dalam konferensi pers di Mapolres Jember, Kamis (6/11/2025).

Baca juga: Polres Jember Bongkar Komplotan Curanmor Kampus, Mahasiswa Terima Kembali Motornya

ML mengajak tiga kawannya secara bergantian untuk membantunya melancarkan aksi curanmor di rumah-rumah kos di area kampus.

Tiga tersangka yang membantu ML ialah SL (22) asal Desa Pace, Kecamatan Silo, SF (27) asal Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, yang biasanya bekerja sebagai tukang bangunan, dan AF asal Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo.

Baca juga: Tersangka Pemerkosa dan Penganiaya Mahasiswi di Jember Tengah Mabuk Saat Kejadian

Tersangka berkeliling di sekitar wilayah kampus mencari sasaran sepeda motor yang diparkir hingga menemukan sasaran yang pas.

Angga menyampaikan, ML menggunakan kunci T untuk membobol kunci motor dan langsung mengeksekusinya sendiri.

"Setelah berhasil melakukan pencurian sepeda motor, maka tersangka ML keesokan harinya menjual sepeda motor hasil pencurian tersebut ke penadah," ungkapnya.

ML menjual motor-motor hasil curiannya ke seorang penadah yang juga sudah tertangkap berinisial SP, dengan harga jual berkisar Rp 2,5 sampai Rp 4 juta.

Lebih lanjut, Angga menyampaikan bahwa SP adalah penadah yang biasa membeli motor-motor hasil curian.

SP merupakan seorang petani berusia 54 tahun yang berasal dari Desa Karangharjo, Kecamatan Silo. Ia ditangkap polisi lebih dulu pada 1 November pukul 15.00 WIB di rumahnya dengan sejumlah motor hasil penadahan.

Pada hari itu juga, sempat tersangka lainnya ditangkap bergantian di lokasi berbeda.

Para tersangka curanmor diduga melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-3, 4, dan 5 KUHP jo Pasal 65 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 7 tahun.

Sementara tersangka penadahan sepeda motor diduga melanggar Pasal 480 ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 4 tahun.

Polisi mengumpulkan 20 motor dari hasil penangkapan tersebut. Sebagian besar motor tersebut telah dikembalikan kepada pemiliknya yang rata-rata adalah mahasiswa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau