Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Semburan Air di Sungai Rungkut Surabaya, Dosen ITS: Ada Kandungan Belerang dan Gas

Kompas.com, 17 Oktober 2025, 12:53 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Munculnya semburan air di tengah sungai kawasan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya sejak Kamis (16/10/2025) hingga siang ini tidak hanya menarik perhatian warga namun juga kalangan akademisi.

Dari pantauan semburan itu muncul dengan durasi berkisar 10 menit bersamaan dengan aroma gas kuat.

Kemudian akan menghilang berkisar lima menit sebelum muncul kembali dengan semburan yang sama kuatnya dengan ketinggian semburan sekitar 60 sentimeter.

Dosen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Wien Lestari ST MT, melihat fenomena itu kemungkinan besar berasal dari kandungan gas alami yang tersimpan di bawah permukaan tanah, bukan dari kebocoran pipa utilitas.

“Dari laporan awal, kami sempat menduga apakah ada pipa gas yang terlepas. Namun hasil uji yang dilakukan pihak terkait menunjukkan kandungannya adalah belerang dan gas, bukan gas buatan dari pipa PGN,” ujar Wien saat ditemui di lokasi, Kamis (17/10/2025).

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini di Surabaya, Panas Terik Menyengat dengan Suhu Capai 37 Derajat

Berdasarkan kajian awal, gas tersebut kemungkinan berasal dari aktivitas vulkanik atau magmatis purba yang masih tersimpan di lapisan bawah tanah Surabaya.

Ia menambahkan, fenomena serupa sebelumnya pernah muncul di Gunung Anyar dan Kedung Sari, di mana semburan air dan gas bertahan cukup lama namun debitnya menurun seiring waktu.

Fenomena ini menambah daftar lokasi di Surabaya Timur yang pernah mengalami semburan serupa, memperkuat indikasi adanya zona rekahan bawah tanah yang menjadi jalur migrasi gas dari lapisan terdalam bumi ke permukaan.

“Secara geologis, Surabaya tersusun dari lapisan lempung dan endapan tebal yang memang menyimpan gas dan hidrokarbon. Itu sebabnya beberapa titik di Surabaya Timur sering muncul semburan seperti ini,” jelasnya.

Baca juga: Muncul Semburan Air Campur Gas di Sungai Surabaya, PGN Lakukan Pemeriksaan

Wien menuturkan, tim ITS bersama pihak terkait akan melakukan serangkaian studi lanjutan untuk memastikan sumber semburan tersebut.

Beberapa tahapan yang akan dilakukan antara lain pemetaan utilitas bawah tanah, studi geofisika permukaan, dan pengambilan sampel air untuk diuji di laboratorium.

“Sampel air akan diuji untuk melihat kandungan hidrokarbon atau logam berat. Kalau nanti terdeteksi minyak atau TPH (Total Petroleum Hydrocarbon), baru bisa dikategorikan sebagai potensi pencemaran,” imbuhnya.

Namun sejauh pengamatannya, tidak ditemukan tanda-tanda tumpahan minyak di permukaan air, seperti warna mengkilap atau lapisan gelap kental.

“Dari hasil pengamatan visual, tampaknya ini murni gas saja, bukan oil spill,” tegasnya.

Baca juga: Pemkot Surabaya Bakal Beri Tangan Palsu untuk Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny

Terkait keamanan, Wien memastikan fenomena tersebut tidak berbahaya bagi warga sekitar karena lokasinya berada di ruang terbuka.

“Selama aktivitas berada di area outdoor seperti ini, risiko sangat kecil. Hanya perlu hati-hati kalau muncul di area permukiman padat,” tukasnya.

Ia juga menyebut bahwa semburan kemungkinan akan mereda secara alami seiring berkurangnya tekanan gas di bawah tanah.

“Biasanya setelah kandungan gasnya habis, semburan akan berhenti sendiri. Kita cukup pantau dan pastikan tidak ada kebocoran pipa utilitas di sekitar lokasi,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kronologi Munculnya Semburan Air Di Sungai Rungkut Tengah, Ada Kandungan Belerang Dan Gas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau