TUBAN, KOMPAS.com - Nursam, seorang petani, warga Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menemukan sebuah mortir aktif saat sedang membajak sawahnya.
Kepala Polsek Kerek, Iptu Kastur menyebut, temun itu kini telah diamankan oleh tim Jihandak Brimob Polda Jatim, setelah sebelumnya polisi menerima laporan dari warga.
Mortir tersebut ditemukan di sawah milik Nursam pada Rabu (15/10/2025) kemarin.
Saat itu, Nursam melihat benda yang bentuknya seperti botol besi tersangkut pada mesin traktor yang digunakan membajak.
Baca juga: Mortir yang Ditemukan di Jaktim Sempat Dikira Termos
"Saat diperiksa ternyata benda tersebut adalah mortir yang sudah berkarat dan masih aktif," kata Iptu Kastur, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (16/10/2025).
Iptu Kastur memperkirakan mortir tersebut merupakan peninggalan masa kolonial Belanda. Sebab, kondisi mortir sudah berkarat dan terlihat telah tertanam cukup lama di dalam tanah.
Temuan mortir tersebut dimusnahkan di area tambang milik Semen Indonesia, di Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak.
Penemuan serupa pernah terjadi di Padukuhan Tanjung, Kalurahan Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Kala itu, warga dikejutkan dengan penemuan benda diduga mortir saat sedang menggali tanah di halaman rumahnya pada Minggu (10/8/2025) sore.
Benda sepanjang kurang lebih satu meter itu ditemukan setelah cangkulnya membentur benda keras yang terpendam di dalam tanah.
Baca juga: Mortir 350 Kg di Sleman Berhasil Dimusnahkan, Efek Ledakan Pecahkan Genteng Warga
"Penemuan benda diduga mortil pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2025 pukul 16.50 Wib di halaman rumah warga," ujar Kasi Humas Polresta Sleman AKP Salamun.
Salamun menyampaikan penemuan tersebut berawal saat seorang warga menggali tanah dengan cangkul. Pada saat menggali tersebut, cangkul membentur benda keras.
"Membentur benda keras menimbulkan suara " tang " kemudian terlihat benda menyerupai sebuah peluru mortir," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang