Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Satupun SPPG di Kota Madiun Miliki SLHS, Wawali: 4 Sedang Urus Izin

Kompas.com, 16 Oktober 2025, 08:37 WIB
Muhlis Al Alawi,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Dari 7 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang sudah beroperasi di Kota Madiun, Jawa Timur, tak satupun sudah memiliki Sertifikat Laik Hiegenis dan Sanitasi (SLHS).

Padahal 7 SPPG itu sudah melayani pemberian makanan bergizi gratis bagi belasan ribu siswa di Kota Madiun.

Wakil Wali Kota Madiun, F Bagus Panuntun menyatakan dari 7 SPPG yang beroperasi baru 4 yang mengurus SLHS. Sementara 3 lainnya baru tahap komunikasi.

"Sekarang sudah mengurus empat dari tujuh SPPG ke Dinkes Kota Madiun. Sementara lainnya sudah komunikasi,” kata Bagus, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: 8 Siswa SMKN 1 Tuban Diduga Keracunan MBG, SPPG Putra Jaya Berhenti Beroperasi

Bagus mengatakan Pemkot Madiun sudah menggelar rapat terkait percepatan pengurusan SLHS.

Salah satunya Dinkes Kota Madiun memberikan pendampingan bagi SPPG yang mengurus SLHS.

Menurut Bagus, SPPG yang sudah beroperasional diberikan waktu satu bulan sejak informasi wajib SLHS diberikan pemerintah pusat.

Sementara bagi SPPG baru diharuskan mengurus SLHS baru boleh beroperasi.

“Aturannya, kalau SPPG-nya sudah berjalan maka diberikan waktu satu bulan setelah informasi itu diberikan,” jelas Bagus.

Baca juga: Dinkes Terima 14 Pengajuan SLHS Dapur SPPG di Solo, Pemohon Bakal Diinspeksi

Kendati melakukan pendampingan, kata Bagus, SPPG tetap harus memenuhi seluruh persyaratan yang diminta untuk mendapatkan sertifikat SLHS.

Pasalnya perintah dari satuan tugas pembuatan SLHS harus sesuai prosedur dan aturan yang sudah ditetapkan.

“Memang ada pendampingan dari dinkes. Tentu kami bantu untuk percepat tetapi bukan bantu permudah kemudian melalaikan (syarat) tidak,” kata Bagus.

Baca juga: Warga Sumber Solo Tolak SPPG, DPRD Tekankan Pentingnya Komunikasi Pengelola dengan Pemkot dan Warga

Menyoal posko pengaduan menyusul informasi penerima manfaat tidak boleh menyampaikan keluhan soal MBG ke publik, Bagus menuturkan Pemkot Madiun belum membuat posko pengaduan.

Namun ia sudah bersurat ke SPPI (Koordinator SPPG) untuk membuat kantor dengan memakai aset Pemkot Madiun.

“Saat ini posko pengaduan belum. Cuma kami meminta untuk SPPI membuat kantor dengan menggunakan aset milik Pemkot Madiun. Agar aduan nanti bisa langsung masuk ke SPPI. Kami sudah menawarkan tinggal menunggu balasan suratnya saja,” jelas Bagus.

Baca juga: Warga Sumber Solo Tolak SPPG, DPRD Tekankan Pentingnya Komunikasi Pengelola dengan Pemkot dan Warga

Bagus mengakui banyak warga yang mengadu kepada diriya via pesan di akun media sosialnya.

Rata-rata pengaduan terkait kualitas makanan MBG. Aduan yang diterima dari masyarakat langsung diteruskan kepada SPPI.

“Soal pengaduan kami dari pemerintah belum membuat. Karena kewenangan ke lebih pemerintah pusat. Kalau kami buat nanti akan terlalu maju. Kami sudah inisiatif untuk menyiapkan tempat. Aduan kami perhatikan semua dan sudah kami teruskan ke SPPI. Kalau aduan banyak via DM terkait kualitas makanan,” kata Bagus.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau