MADIUN, KOMPAS.com - Pengurus Koperasi Merah Putih Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, tak menyangka kehadiran koperasi besutan Presiden Prabowo Subianto itu akan mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat.
Sebab, kekuatan modal yang dimiliki koperasi tidaklah banyak. Satu anggota yang masuk koperasi hanya berpatungan uang simpanan pokok Rp 100.000 dan simpanan wajib Rp 10.000 per bulan.
Berbekal kenekatan patungan itu, KMP Kelurahan Demangan sudah mendapatkan omzet rata-rata di atas Rp 2,5 juta setiap hari sejak dibuka pada Jumat (10/5/2025) lalu.
Baca juga: Telur Banyak Dipakai Jadi Menu MBG, Harganya Tembus Rp 29.000 di Madiun
Untuk berjualan aneka kebutuhan pokok rumah tangga, KMP Demangan hanya menggelar di lapak dengan ukuran lebar 1,8 meter dan panjang 2 meter. Meski belum memiliki kantor dan gudang, lapak berbentuk kotak dan bercat merah putih itu sudah menghasilkan omzet di atas Rp 2,5 juta setiap harinya.
Ketua KMP Kelurahan Demangan, Budi Santoso mengaku kaget dengan antusias masyarakat yang banyak membeli barang dagangan di koperasi yang memiliki 107 anggota tersebut.
Banyaknya warga berdatangan lantaran harga barang yang dijual di KMP Demangan banyak yang lebih murah dibandingkan dengan di pasaran.
Baca juga: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Kolaborasi Sipil dan Militer dalam Koperasi Merah Putih di Wonosobo
“Alhamdulillah animo masyarakat dengan barang yang murah di bawah pasar betul-betul membuat magnet. Sehingga banyak yang datang ke sini. Dan merupakan ekonomi baru yang bisa kami lakukan di Kelurahan Demangan. Omzetnya rata-rata di atas Rp 2,5 juta per hari,” ujar Budi, Rabu (15/10/2025).
Saat ini, kata Budi, KMP Demangan menjual aneka kebutuhan dasar masyarakat mulai bawang merah, bawang putih, elipiji, minyak, beras, sayuran, telur ayam, tepung terigu hingga gula.
Harga jual komoditi dasar kebutuhan rumah tangga dipastikan banyak yang lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.
Menurut Budi, setiap hari pengurus memposting aneka harga kebutuhan pokok di grup WhatsApp yang berisi ratusan anggota KMP Demangan. Dari postingan itu, ada beberapa anggota yang langsung memesan banyak dan diantar langsung ke rumahnya.
Tak hanya itu, ada beberapa anggota kreatif dengan menjual kembali dengan harga kompetitif kepada warga. Namun anggota itu menjual dalam jumlah yang lebih sedikit seperti setengah kilogram hingga sepertempat kilogram.
“Mereka lalu menjual kembali ke tetangganya atau teman-temannya setelah kulakan dari KMP Demangan,” jelas Budi.