BrandzView
Konten ini merupakan Kerjasama Kompas.com dengan Djarum Foundation

Cerita Sukses KMP Demangan Madiun, Bermodal Patungan, Kini Raih Omzet Rp 2,5 Juta Per Hari

Kompas.com, 15 Oktober 2025, 18:01 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Pengurus Koperasi Merah Putih Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, tak menyangka kehadiran koperasi besutan Presiden Prabowo Subianto itu akan mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat.

Sebab, kekuatan modal yang dimiliki koperasi tidaklah banyak. Satu anggota yang masuk koperasi hanya berpatungan uang simpanan pokok Rp 100.000 dan simpanan wajib Rp 10.000 per bulan.

Berbekal kenekatan patungan itu, KMP Kelurahan Demangan sudah mendapatkan omzet rata-rata di atas Rp 2,5 juta setiap hari sejak dibuka pada Jumat (10/5/2025) lalu.

Baca juga: Telur Banyak Dipakai Jadi Menu MBG, Harganya Tembus Rp 29.000 di Madiun

Untuk berjualan aneka kebutuhan pokok rumah tangga, KMP Demangan hanya menggelar di lapak dengan ukuran lebar 1,8 meter dan panjang 2 meter. Meski belum memiliki kantor dan gudang, lapak berbentuk kotak dan bercat merah putih itu sudah menghasilkan omzet di atas Rp 2,5 juta setiap harinya.

Ketua KMP Kelurahan Demangan, Budi Santoso mengaku kaget dengan antusias masyarakat yang banyak membeli barang dagangan di koperasi yang memiliki 107 anggota tersebut.

Banyaknya warga berdatangan lantaran harga barang yang dijual di KMP Demangan banyak yang lebih murah dibandingkan dengan di pasaran.

Baca juga: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Kolaborasi Sipil dan Militer dalam Koperasi Merah Putih di Wonosobo

“Alhamdulillah animo masyarakat dengan barang yang murah di bawah pasar betul-betul membuat magnet. Sehingga banyak yang datang ke sini. Dan merupakan ekonomi baru yang bisa kami lakukan di Kelurahan Demangan. Omzetnya rata-rata di atas Rp 2,5 juta per hari,” ujar Budi, Rabu (15/10/2025).

Saat ini, kata Budi, KMP Demangan menjual aneka kebutuhan dasar masyarakat mulai bawang merah, bawang putih, elipiji, minyak, beras, sayuran, telur ayam, tepung terigu hingga gula.

Harga jual komoditi dasar kebutuhan rumah tangga dipastikan banyak yang lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.

Menurut Budi, setiap hari pengurus memposting aneka harga kebutuhan pokok di grup WhatsApp yang berisi ratusan anggota KMP Demangan. Dari postingan itu, ada beberapa anggota yang langsung memesan banyak dan diantar langsung ke rumahnya.

Tak hanya itu, ada beberapa anggota kreatif dengan menjual kembali dengan harga kompetitif kepada warga. Namun anggota itu menjual dalam jumlah yang lebih sedikit seperti setengah kilogram hingga sepertempat kilogram.

“Mereka lalu menjual kembali ke tetangganya atau teman-temannya setelah kulakan dari KMP Demangan,” jelas Budi.

Halaman:

Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau