SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi takziah ke rumah korban meninggal dunia dalam insiden ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), Rabu (1/10/2025).
Santri yang rumahnya dikunjungi Eri yakni Maulana Affan Ibrahimafic (15), warga Jalan Kalianyar Kulon, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.
"Saya bertemu dengan orangtuanya (korban meninggal). Saya nyuwun tolong semua warga Surabaya untuk saling mendoakan," kata Eri.
"Kita semuanya mendoakan, agar ayah bundanya yang ditinggalkan diberikan kekuatan, diberikan keikhlasan sehingga bisa menerima hal ini," ujarnya.
Baca juga: Penyebab Mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: Kegagalan Konstruksi
Eri mengatakan, orangtua korban masih kaget dengan tragedi yang membuat anaknya meninggal dunia tersebut. Namun, dia meyakinkan korban akan berada di tempat terbaik.
"Sebagai orangtua akan merasa kaget ya, syok. Tapi ketika kita yakin mereka masuk ke surga, maka anak inilah yang akan menuntun orangtuanya besok ketika menuju ke surga," ucapnya.
Dengan demikian, Eri berharap kejadian di Ponpes Al Khoziny tersebut bisa menjadi introspeksi dari semua pihak. Agar nantinya, peristiwa serupa tidak terulang kembali ke depannya.
"Jadi harus sama introspeksi dan sama-sama mendoakan. Semoga almarhum diberikan surga janah yang paling mulia dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu korban meninggal akibat ambruknya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo dibawa ke Kabupaten Bangkalan.
Kapolsek Blega, AKP Moh Syamsuri mengatakan, korban tersebut adalah Maulana Alvan Ibrahimavic asal Kampung Tangkel, Desa Lomaer, Kecamatan Blega.
"Kami tadi sekitar jam 21.15 baru mendapatkan informasi bahwa salah satu korban yakni warga dari Kecamatan Blega, kami langsung cek ke lokasi dan ternyata benar," ujarnya, Selasa (30/9/2025).
Baca juga: Kecemasan Keluarga di Tengah Evakuasi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Syamsuri mengatakan, korban dibawa ke kampung halamannya di Kampung Tangkel, Desa Lomaer, Kecamatan Blega sekitar pukul 00.15 dini hari tadi.
"Tadi malam jenazah kami kawal dari Blega sampai ke rumah duka," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang