Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 6,5 di Sumenep, Masjid dan Rumah-rumah di Pulau Sepudi Rusak

Kompas.com, 1 Oktober 2025, 02:10 WIB
Nur Khalis,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com – Sejumlah rumah di tiga desa di Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, rusak akibat gempa bumi yang terjadi pada Selasa (30/9/2025) tengah malam.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, guncangan yang kuat merusak bangunan rumah, masjid, dan fasilitas umum lain di kawasan itu.

Baca juga: Gempa Susulan Guncang Kepulauan Sumenep, Warga Bertahan di Luar, Rumah Rusak

Kepala Desa Kalowang, Rahmatul Maula mengatakan, di desanya terdapat dua rumah yang rusak parah di Dusun Gelugur Barat. Atap bangunan roboh dan sebagian tembok runtuh akibat guncangan gempa yang terjadi.

"Di sini sementara dua rumah, belum ada info lagi," kata Mama -sapaan akrabnya, kepada Kompas.com, Rabu (1/10/2025) dinihari.

Baca juga: Gempa di Sumenep, Guncangan di Bangkalan Terasa Lebih dari 1 Menit

Jumlah kerusakan rumah yang cukup banyak dikabarkan terjadi di Desa Gendang. Penjabat Kepala Desa Gendang Barat, Kecamatan Gayam, Agus Riyadi menyebut, kerusakan parah terjadi di desanya.

Salah satu rumah rumah berat di Desa Gendang Barat, Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi Sumenep, Jawa Timur. KOMPAS.COM/ Nur Khalis Salah satu rumah rumah berat di Desa Gendang Barat, Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi Sumenep, Jawa Timur.

Dia merinci, satu rumah roboh di Dusun Gendang, tiga rumah ambruk, dan satu rumah rusak sebagian di Dusun Kokon, serta plafon masjid di bawah kubah runtuh di Dusun Bakuan Tengah.

Guncangan disebut berlangsung singkat, namun sangat terasa oleh warga yang sebagian besar sudah beristirahat. “Sementara tidak ada korban jiwa," kata Agus.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Rumah Rusak

"Tapi kami sudah instruksikan perangkat desa, apel desa, untuk segera melakukan pendataan,” kata dia lagi.

Agus menambahkan, di Dusun Galis, kondisi serupa juga terjadi. Sekitar lima rumah dilaporkan roboh dan rata dengan tanah.

"Jumlahnya mungkim bisa bertambah, besok saya coba cek langsung," tutur dia.

Sementara itu, Angga, warga Desa Pancor menceritakan, dua dapur di dekat rumahnya yang menyatu dengan bangunan utama ambruk total saat gempa terjadi.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Sumenep, Getaran Bangunkan Warga di Bali

"Itu dapur orang menimpa dapur Mbah saya. Dapurnya milik almarhum Ibu Mahwi, rubuh ke dapur mbah saya Sumahya," kata dia.

Selain kerusakan di dekat rumah, Angga juga mendengar kabar bahwa beberapa rumah milik warga lain mengalami retakan di dinding, kaca pecah, serta genteng yang banyak berjatuhan.

Hingga saat ini, pihak BPBD Sumenep masih belum bisa dimintai keterangan.  

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi bermagnitudo 6,5 mengguncang wilayah Sumenep, Jawa Timur, Selasa malam, pukul 23.49 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 114,22 Bujur Timur, dengan kedalaman 11 kilometer.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau