PAMEKASAN, KOMPAS.com - Program MengEMASkan Indonesia yang diluncurkan pegadaian terbukti memberikan keuntungan signifikan bagi masyarakat Pamekasan.
Salah satu contohnya adalah dr Karmiatus Sakdiyah, yang akrab disapa dr Mia. Ia merasakan langsung manfaat investasi tabungan emas.
Dr Mia, yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Palenggan, memulai investasi emasnya pada tahun 2019. Tujuan awal menyimpan uang secara aman.
Dari investasi sebesar Rp 10 juta, ia berhasil mendapatkan 14,8 gram emas sesuai harga saat itu.
"Saya merasakan sendiri keuntungan yang tak terduga dari menabung emas," ungkapnya.
Baca juga: Kisah Indah Wulandari, Pedagang Perhiasan yang Menyesal Baru Mengenal Tabungan Emas di Pegadaian
Pada tahun kedua, dr Mia menambah investasi dengan menyisihkan Rp 9 juta, yang membawanya memperoleh 12 gram emas.
Ia mulai merasakan peningkatan keuangan seiring dengan kenaikan harga emas yang terjadi selama dua tahun berturut-turut.
Di tahun yang sama, ia kembali menambah tabungan dengan Rp 12 juta dan mendapatkan 15,6 gram emas.
"Berselang beberapa bulan, saya kembali menambah tabungan tahun 2020 sebesar Rp 3 juta dan mendapatkan emas seberat 3 gram," tuturnya.
Dengan total investasi sebesar Rp 34 juta, dr Mia kini memiliki tabungan emas sebanyak 46,3 gram.
Sejak saat itu, ia tidak menambah lagi tabungannya.
Namun, seiring dengan meningkatnya harga emas, nilai investasinya juga melonjak.
Pada tahun 2025, harga emas mencapai Rp 2 juta per gram, sehingga total nilai investasi dr. Mia kini mencapai Rp 92.600.000.
Baca juga: Gelap Mata Tak Gelapkan Asa, Kisah Pasangan Tunanetra Bertahan dengan Usaha Pijat dan Tabungan Emas
"Fenomena ini saya merasakan sendiri, menabung emas memang menguntungkan. Bahkan berlipat-lipat keuntungannya," ucapnya.
Dr Mia juga menambahkan bahwa pada tahun 2019, peminat tabungan emas belum sebanyak tahun ini.
"Saya pun menyesal tidak totalitas menyetor tabungan emas sejak dulu," tuturnya.
Ia menegaskan, Program Pegadaian MengEMASkan Indonesia benar-benar nyata. Hasilnya benar-benar menguntungkan para nasabah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang