JOMBANG, KOMPAS.com - Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat respons beragam dari lembaga pendidikan. Di Kabupaten Jombang, Yayasan Roushon Fikr memilih menolak program MBG tersebut.
Ketua Yayasan Roushon Fikr, Didin A Sholahuddin atau Gus Didin menegaskan, keputusan itu bukan bentuk penolakan atas niat baik pemerintah.
Melainkan untuk memberi ruang bagi sekolah-sekolah yang lebih membutuhkan.
“Roushon Fikr sudah memiliki sistem dapur sendiri dengan 17 tenaga memasak yang setiap hari menyiapkan 1.300 porsi. Kalau kami ikut MBG, bisa mengorbankan pekerja yang sudah lama bersama kami,” ucap Gus Didin, Kamis (25/9/2025).
Baca juga: Tolak MBG Buntut 20 Siswa Keracunan, Orangtua di Ketapang: Risiko Lebih Besar Ketimbang Manfaat
Ia menambahkan, pihak yayasan mampu menanggung kebutuhan konsumsi siswa tanpa bergantung subsidi pemerintah.
Karena itu, lebih tepat bila MBG diarahkan untuk sekolah di wilayah pedesaan yang menghadapi keterbatasan fasilitas maupun pembiayaan.
“Kalau kami ikut menerima, justru terasa tidak pantas. Ada banyak anak di desa-desa yang lebih layak menjadi prioritas,” tegasnya.
Baca juga: Ratusan Siswa Keracunan, MBG Disetop Sementara di Sejumlah Daerah di Lampung
Didin juga berharap mekanisme distribusi program ini tidak semata-mata berdasar kesiapan sekolah, tetapi disusun sesuai dengan data kemiskinan yang dimiliki pemda.
Dengan begitu, sasaran program bisa lebih tepat dan adil.
“Pemkab Jombang punya data akurat terkait desa-desa dengan tingkat kemiskinan tinggi. Itu yang seharusnya menjadi pijakan penentuan skala prioritas penerima MBG,” kata dia.
Baca juga: Bakteri Salmonella hingga Bacillus Cereus Dominasi Kasus Keracunan MBG di Jabar
Meski menolak sejak tahap awal, Roushon Fikr tetap membuka diri jika pemerintah menyalurkan program tersebut di tahap paling akhir.
Namun, Didin menegaskan, prioritas utama tetap harus untuk siswa yang benar-benar membutuhkan.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Madrasah di Jombang Tolak Terima MBG, Minta Pemda Prioritaskan Sekolah Pelosok Yang Membutuhkan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang