SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof Brian Yuliarto buka suara soal dugaan adanya ancaman pencabutan beasiswa bagi mahasiswa yang aktif dalam Aksi Kamisan New York.
Akun X @barengwarga mengunggah adanya laporan dugaan mahasiswa di AS yang mendapat ancaman pencabutan beasiswa, khususnya bagi mereka yang aktif dalam pergerakan Aksi Kamisan New York.
Baca juga: Kuota LPDP 2025-2026 Dipangkas, Ini Alasannya Menurut Wamen Stella
Informasi tersebut dibagikan oleh @barengwarga pada Rabu (14/9/2025) sekitar pukul 10.32 WIB.
“Kami mendapat kabar bahwa mahasiswa di AS mendapat ancaman pencabutan beasiswa, khususnya yang aktif di pergerakan mahasiswa seperti Aksi Kamisan New York,” tulis akun tersebut.
Admin menuliskan bahwa pergerakan Aksi Kamisan New York sudah dimata-matai oleh salah satu Co-President Mata Garuda Amerika Serikat.
“Dia mengaku bangga bahwa dia adalah intel pemerintah dan ditugaskan untuk mengawasi mahasiswa. Ini diceritakan sendiri ke beberapa orang berbeda,” ucapnya.
Ia mengaku telah mengonfirmasi ke beberapa peserta Aksi Kamisan New York dan memverifikasi kejadian tersebut.
Topik terakhir yang dibawa adalah "Fasisme dan Rasisme dalam Pengaburan Sejarah Pemerkosaan Massal Mei '98".
Baca juga: Cerita Dany, Atlet Kempo yang Berhasil Raih Beasiswa LPDP
Aksi Kamisan New York merupakan diskusi akademis mahasiswa dan diaspora yang seharusnya tidak boleh mendapatkan ancaman.
Merespons hal itu, Mendiktisaintek mengaku tidak tahu terkait kebenaran informasi tersebut. Ia akan mengecek kebenarannya.
“Saya belum dapat informasi. Nanti saya cek dulu seperti apa,” kata Brian di Surabaya, Kamis (25/9/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang