BOJONEGORO, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur, diduga tercemar limbah hingga berubah warna menjadi coklat kehitaman.
Kondisi air tersebut membuat warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo merasa khawatir dan resah.
Pasalnya, air Sungai Bengawan Solo banyak dimanfaatkan warga sekitarnya untuk keperluan rumah tangga maupun irigasi pertanian.
Baca juga: Hilang Usai Terseret Arus Sungai Bengawan Solo, Penghuni Panti Sosial Ditemukan Meninggal
Suyanto, warga Desa Mori, Kecamatan Trucuk mengatakan, perubahan air Sungai Bengawan Solo menjadi cokelat kehitaman tersebut terjadi sejak beberapa hari lalu.
Setiap harinya dirinya bisa mengais rejeki dengan mencari ikan di Sungai Bengawan Solo untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Namun, kondisi air yang berubah warna coklat kehitaman sejak beberapa hari lalu, tangkapan ikan tidak lagi sebanyak sebelumnya.
"Biasanya di sekitar bendungan gerak sini banyak warga mencari ikan, tapi saat ini gak ada, mereka merasa khawatir melihat airnya tercemar," kata Suyanto, kepada Kompas.com, Rabu (24/9/2025).
Baca juga: Penghuni Panti Sosial di Wonogiri Hilang Hanyut di Sungai Bengawan Solo, Pencarian Masih Dilakukan
Ramelan, warga asal Desa Mori menyampaikan, perubahan air Sungai Bengawan Solo yang berwarna coklat kehitaman tersebut membuatnya khawatir dengan dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan.
Sebab, air Sungai Bengawan Solo bagi warga sekitarnya juga dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga seperti mandi hingga mencuci.
Selain itu, irigasi lahan pertanian milik para petani juga mengambil air pompanisasi dari Sungai Bengawan Solo.
"Kalau airnya tercemar gini, khawatirnya berdampak pada tumbuh kembang tanaman," ujar Ramelan.
Baca juga: Sungai Bengawan Solo di Ngawi Tercemar, Warna Air Berubah Pekat, Bau Menyengat dan Banyak Ikan Mati
Sementara, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, Beny Subiakto, pihaknya sudah mengambil langkah awal terkait kondisi air Sungai Bengawan Solo yang berubah warna tersebut.
Pihaknya, telah menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan awal dan mengambil sampel air untuk diuji di Laboratorium.
"Sampel air sudah diambil, untuk diuji ke Laboratoriuam di Surabaya," kata Beny.
Hingga saat ini, penyebab air Sungai Bengawan Solo berubah warna menjadi coklat kehitaman tersebut masih belum diketahui.
Pihak Dinas Lingkungan Hidup juga belum menjelaskan hasil pemerikaaan awal atau uji laboratoriaum air Sungai Bengawan Solo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang