Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Siswa SMAN 2 Lamongan Keracunan, Diduga dari Soto yang Dimakan Bersama di Sekolah

Kompas.com, 18 September 2025, 11:23 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

LAMONGAN, KOMPAS.com - Penyebab keracunan yang dialami belasan siswa SMA Negeri 2 Lamongan Jawa Timur diduga berasal dari makanan berupa soto yang mereka konsumsi bersama-sama di sekolah, Rabu (17/9/2025).

Kepala Humas dan Pemasaran RSI Nasrul Ummah, Irmayanti mengungkapkan, setelah dilakukan observasi terhadap siswa SMA Negeri 2 Lamongan korban keracunan, yang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Islam (RSI) Nasrul Ummah.

"Ini ada kasus keracunan makanan dari SMA Negeri 2 Lamongan," kata Kepala Humas dan Pemasaran RSI Nasrul Ummah, Irmayanti kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).

Baca juga: 90 Siswa di MTsN 2 Sumbawa Diduga Keracunan MBG, Kepsek: Gejalanya Muntah dan Diare

Irmayanti menyebutkan, jumlah siswa yang dirawat di RSI Nasrul Ummah ada sebanyak 13 pasien.

Namun 4 pasien di antaranya sudah bisa dipulangkan untuk menjalani rawat jalan.

"Jadi yang masih ada di sini menjalani observasi masih 9 orang," ujarnya.

Dari 9 pasien yang masih menjalani observasi tersebut, ada 2 pasien yang diindikasi harus menjalani rawat inap, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Masih menunggu tindak lanjut dari pemeriksaan lanjutan," tuturnya.

Baca juga: Cerita Sekolah di Gunungkidul yang 10 Siswanya Diduga Keracunan MBG

Lebih lanjut Irmayanti menyampaikan, pihak berwenang yang menangani makanan tersebut sudah menjenguk pasien di RSI Nasrul Ummah

"Ini juga sudah ada yang menengok, jadi nanti mungkin ada tindak lanjut juga," ujarnya.

Sementara itu nampak, Dandim 0812 Lamongan dan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menjenguk sejumlah siswa SMA Negeri 2 yang sedang dirawat di IGD RSI Nasrul Ummah.

Dua anggota Forkopimda mendapat penjelasan dari dokter jaga, dr Dennis Levan Hakim, dari belasan siswa yang dirawat, ada dua pasien keracunan yang belum diperbolehkan pulang.

"Dua masih perlu perawatan, lainnya nanti bisa pulang," kata Dennis dan menyebut keduaanya masih ada keluhan.

Baca juga: Puluhan Siswa 2 Sekolah di Garut Diduga Keracunan MBG, Pemkab Investigasi

Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menanggapi insiden ini mengatakan belum ada kesimpulan.

"Kita belum bisa memberikan kesimpulan. Tapi kita sudah melihat sejumlah anak, sebagian sudah pulang, sebagian masih menjalani perawatan, tapi sudah berangsur membaik," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau