MALANG, KOMPAS.com - Laga pekan ke-5 Super League 2025-2026 telah berlalu.
Laga antara Arema FC melawan Dewa United memang berakhir dengan kekecewaan bagi tuan rumah.
Arema FC kalah tipis 1-2 di hadapan ratusan Aremania di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (13/9/2025) lalu.
Namun di balik hasil itu, ada cerita indah yang tidak kalah berharga, tentang mimpi anak-anak yang untuk pertama kalinya merasakan atmosfer sepak bola profesional dari dekat.
Sejumlah siswa Dendi Santoso Soccer School (DSSS) mendapat kesempatan menjadi player escort, menggandeng para pemain Arema FC dan Dewa United saat masuk lapangan.
Dengan bangga, mereka berdiri sejajar dengan bintang-bintang sepak bola kasta tertinggi Indonesia.
Seolah sedang mengintip masa depan yang selama ini diimpikan.
Baca juga: Hasil Arema FC Vs Dewa United 1-2: Singo Edan Takluk di Kandang
Bagi Vivi Santoso, perwakilan dari DSSS, momen ini bukan sekadar seremoni sebelum pertandingan. Karena secara kebetulan Arema FC membuka ruang dan kesempatan untuk sekolah sepak bola dari klub untuk menjadi bagian player escort.
"Ketika disampaikan ke wali, anak-anak antusias, ya akhirnya sama nonton bareng juga," katanya kepada Kompas.com.
Pemain Arema FC Dalberto Belo menggandeng player escort dari Dendi Santoso Soccer School (DSSS) jelang kick off pekan ke-5 Super league 2025-2026 melawan Dewa united yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu 913/9/2025) sore.Kebahagiaan tidak hanya dirasakan anak-anak, para orang tua pun larut dalam suasana stadion.
Sebab banyak hal yang bisa didapatkan saat berada di tribun untuk para siswa DSSS dan orang tua.
"Komentar dari orang tua siswa rata-rata mereka bilang senang, karena stadionnya bagus, aman untuk anak-anak. Bisa buat stress release, bisa teriak-teriak memberikan dukungan, ditambah berkesempatan bertemu dengan pemain-pemain bola profesional dan bintang-bintang timnas,” ujar Vivi Santoso.
Apalagi usai laga anak-anak biasa merasakan lebih dekat dengan pemain saat memasuki lorong stadion.
Mereka berteriak memanggil nama-nama pemain Aema FC maupun Dewa United sambil berebut salaman.
Tidak sedikit yang mendapatkan tanda tangan dari pemain idolanya.
"Harapannya bisa menambah motivasi dari anak DSSS untuk lebih semangat lagi berlatih dan menambah gambaran bagaimana nantinya kalau menjadi pesepak bola saat sudah dewasa. Beberapa ada yang sudah semangat bisa bertemu pemain idolanya,” imbuhnya.
Baca juga: HT Arema FC Vs Dewa United 0-1: Sundulan Alex Martins Jadi Pembeda
Sementara itu Munif Bagaskara Wakid, Manajer Bisnis Arema FC yang terlibat dalam program ini, menyebut pengalaman ini memang dirancang sebagai langkah awal memperkenalkan sepak bola profesional sejak dini.
“Untuk semua anak yang tertarik untuk menjadi player escort, kemarin kita bekerjasama dengan Dendi Santoso Soccer School. Jadi kita menggunakan anak didik mereka sebagai player escort," kata pria yang biasa disapa Munif itu.
"Tujuannya pengenalan sepak bola profesional ke anak usia dini, di sisi lain memberikan mereka experience untuk bisa masuk ke lapangan bareng pemain dan juga diliput televisi nasional,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang