Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Tribun Kanjuruhan ke Lapangan, Anak-Anak Rasakan Mimpi Bersama Arema FC

Kompas.com, 17 September 2025, 07:25 WIB
Suci Rahayu,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Laga pekan ke-5 Super League 2025-2026 telah berlalu.

Laga antara Arema FC melawan Dewa United memang berakhir dengan kekecewaan bagi tuan rumah.

Arema FC kalah tipis 1-2 di hadapan ratusan Aremania di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (13/9/2025) lalu.

Namun di balik hasil itu, ada cerita indah yang tidak kalah berharga, tentang mimpi anak-anak yang untuk pertama kalinya merasakan atmosfer sepak bola profesional dari dekat.

Sejumlah siswa Dendi Santoso Soccer School (DSSS) mendapat kesempatan menjadi player escort, menggandeng para pemain Arema FC dan Dewa United saat masuk lapangan.

Dengan bangga, mereka berdiri sejajar dengan bintang-bintang sepak bola kasta tertinggi Indonesia.

Seolah sedang mengintip masa depan yang selama ini diimpikan.

Baca juga: Hasil Arema FC Vs Dewa United 1-2: Singo Edan Takluk di Kandang

Bagi Vivi Santoso, perwakilan dari DSSS, momen ini bukan sekadar seremoni sebelum pertandingan. Karena secara kebetulan Arema FC membuka ruang dan kesempatan untuk sekolah sepak bola dari klub untuk menjadi bagian player escort.

"Ketika disampaikan ke wali, anak-anak antusias, ya akhirnya sama nonton bareng juga," katanya kepada Kompas.com.

Pemain Arema FC Dalberto Belo menggandeng player escort dari Dendi Santoso Soccer School (DSSS) jelang kick off pekan ke-5 Super league 2025-2026 melawan Dewa united yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu 913/9/2025) sore.Dokumentasi Arema FC Pemain Arema FC Dalberto Belo menggandeng player escort dari Dendi Santoso Soccer School (DSSS) jelang kick off pekan ke-5 Super league 2025-2026 melawan Dewa united yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu 913/9/2025) sore.

Kebahagiaan tidak hanya dirasakan anak-anak, para orang tua pun larut dalam suasana stadion.

Sebab banyak hal yang bisa didapatkan saat berada di tribun untuk para siswa DSSS dan orang tua.

"Komentar dari orang tua siswa rata-rata mereka bilang senang, karena stadionnya bagus, aman untuk anak-anak. Bisa buat stress release, bisa teriak-teriak memberikan dukungan, ditambah berkesempatan bertemu dengan pemain-pemain bola profesional dan bintang-bintang timnas,” ujar Vivi Santoso.

Apalagi usai laga anak-anak biasa merasakan lebih dekat dengan pemain saat memasuki lorong stadion.

Mereka berteriak memanggil nama-nama pemain Aema FC maupun Dewa United sambil berebut salaman.

Tidak sedikit yang mendapatkan tanda tangan dari pemain idolanya.

"Harapannya bisa menambah motivasi dari anak DSSS untuk lebih semangat lagi berlatih dan menambah gambaran bagaimana nantinya kalau menjadi pesepak bola saat sudah dewasa. Beberapa ada yang sudah semangat bisa bertemu pemain idolanya,” imbuhnya.

Baca juga: HT Arema FC Vs Dewa United 0-1: Sundulan Alex Martins Jadi Pembeda

Sementara itu Munif Bagaskara Wakid, Manajer Bisnis Arema FC yang terlibat dalam program ini, menyebut pengalaman ini memang dirancang sebagai langkah awal memperkenalkan sepak bola profesional sejak dini.

“Untuk semua anak yang tertarik untuk menjadi player escort, kemarin kita bekerjasama dengan Dendi Santoso Soccer School. Jadi kita menggunakan anak didik mereka sebagai player escort," kata pria yang biasa disapa Munif itu.

"Tujuannya pengenalan sepak bola profesional ke anak usia dini, di sisi lain memberikan mereka experience untuk bisa masuk ke lapangan bareng pemain dan juga diliput televisi nasional,” ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau