PASURUAN, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyoroti fenomena pergerakan massa dalam aksi demonstrasi yang berujung pada perusakan.
Ia menilai bahwa sebagian peserta demonstrasi merupakan korban informasi hoaks.
Emil mengimbau agar masyarakat melawan segala bentuk disinformasi dan meminta orang tua menjaga anak-anak mereka agar tidak serta merta ikut dalam aksi di jalan.
"Kami sudah bertemu di Polrestabes Surabaya, banyak orang tua dari anak-anak di bawah umur yang seharusnya tidak mengerti masalah-masalah ketatanegaraan maupun juga masalah teknis bagaimana merakit bom molotov."
"Tapi tiba-tiba mereka ada di tempat dan ada pihak yang sudah mempersenjatai mereka," ujar Emil usai menghadiri acara Haul KH Abdul Hamid di Kota Pasuruan, Selasa (02/09/2025).
Baca juga: Rumor Rumah Dinas Emil Dardak Dibakar, Arumi Bachsin: Kami Sekeluarga Baik-baik Saja
Emil menekankan bahwa langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini sangat membutuhkan kemanunggalan antara seluruh elemen masyarakat dan aparat untuk menghadapi potensi disinformasi yang dapat menjadikan informasi hoaks.
"Potensi adanya disinformasi bahkan hoaks yang kerap beredar bisa menyulut emosi yang kemudian tentunya harus kita sama-sama waspadai," katanya.
Dia juga menegaskan bahwa setelah terjadinya sejumlah kritik dan aksi demonstrasi, momentum ini harus dimanfaatkan untuk terus berbenah dan berusaha menjadi pelayan masyarakat yang lebih baik.
Emil bersyukur bahwa Kota Pasuruan saat ini berada dalam situasi yang kondusif.
“Kita bersyukur Pasuruan berada di situasi yang kondusif, aman dan tenteram. Mudah-mudahan barakah Haul Kyai Hamid menjadi semangat pelecut umat menjaga ketenteraman,” ujarnya.
Baca juga: Khofifah Sebut Kebakaran Gedung Grahadi Surabaya Terjadi di Ruang Kerja Emil Dardak
Emil mengingatkan bahwa dinamika masyarakat yang terjadi belakangan ini perlu disikapi dengan bijak.
Ia menegaskan agar perilaku oknum perusuh tidak menodai aspirasi tulus masyarakat yang disampaikan secara damai.
“Mungkin ada beberapa atau bahkan ratusan oknum yang membuat kerusakan. Tetapi ada ratusan ribu masyarakat yang dengan tulus menyampaikan aspirasinya secara baik."
"Tentu jangan sampai perilaku oknum tersebut mencederai aspirasi tulus yang lahir dari hati masyarakat,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang