Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Apsari Rusak Usai Pesta Rakyat, Armuji: Tak Bisa Salahkan Warga

Kompas.com, 21 Agustus 2025, 18:25 WIB
Azwa Safrina,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memberikan tanggapan atas rusaknya fasilitas umum di Taman Apsari usai gelaran Pesta Rakyat menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Pria yang akrab disapa Cak Ji itu menuturkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah beretika baik untuk melakukan perbaikan dan perawatan taman seperti semula.

“Jadi hal semacam ini memang bisa kita terima ya, karena mereka sudah mau mengganti dan mau merawat sampai tanaman itu hidup, kan begitu,” tutur Cak Ji saat dihubungi Kompas.com (21/8/2025).

Baca juga: Pemprov Jatim Perbaiki Taman Apsari yang Rusak Akibat Pesta Rakyat, Target Hari Ini Rampung

Ia mengungkapkan, kejadian tersebut menjadi pembelajaran berharga bagi Pemprov Jatim maupun Pemerintah Kota Surabaya. 

Misalnya, untuk acara-acara konser atau festival dapat berlokasi di Surabaya Expo Centre (SUBEC) yang memiliki lapangan luas untuk menampung lebih dari 2.500 penonton.

“Yang kayak Surabaya Expo itu kan lapangannya cukup luas, sering juga kita gunakan untuk konser atau festival. Siapa pun boleh memakai sesuai dengan administrasi yang ada."

"Ini kan menjadi suatu pembelajaran supaya di kemudian hari tidak terjadi lagi seperti itu,” sambung dia.

Baca juga: Taman Apsari Rusak Usai Pesta Rakyat, Eri Cahyadi: Bu Gubernur Telepon Diperbaiki Pemprov

Wakil Walikota Surabaya ArmujiKOMPAS.com/AZWA SAFRINA Wakil Walikota Surabaya Armuji
Cak Ji menambahkan, masyarakat tidak bisa disalahkan atas kejadian tersebut. Sebab, kapasitas tempat yang tidak cukup untuk menampung ribuan masyarakat yang ingin mengikuti kegiatan tersebut.

Ya, kita enggak boleh nyalahin masyarakat karena mereka kan butuh hiburan,” ungkap Cak Ji.

Membeludaknya masyarakat yang mendatangi Pesta Rakyat lalu, sedangkan kapasitas tempat yang terlalu kecil, membuat area sekitar taman juga ikut terinjak.

“Ini menjadi pembelajaran, dengan tempat yang sempit, sementara penonton yang begitu banyak, puluhan ribu, akhirnya menjadikan tempat mereka bergeser ke taman-taman seperti itu,” tegas dia.

Baca juga: Taman Apsari Depan Gedung Grahadi Kotor dan Rusak Usai Pesta Rakyat, Khofifah Turun Gunung

Diketahui, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah melakukan upaya pembersihan Taman Apsari di Jalan Gubernur Suryo Surabaya pada Senin (18/8/2025) malam.

Selain memungut sampah, Khofifah juga memperbaiki tanaman dan fasilitas umum yang rusak.

Bersih-bersih taman di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya itu dilakukan bersama staf Pemprov Jatim usai pertunjukan musik Pesta Rakyat yang menghadirkan kelompok lawak Cak Percil, grup band NDX AKA, dan Arya Galih.

Panggung Pesta Rakyat sendiri terletak menutup Jalan Gubernur Suryo depan Gedung Negara Grahadi. Penonton otomatis juga memenuhi Taman Apsari. Banyak tanaman rusak karena diinjak-injak massa penonton, termasuk hiasan tulisan taman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau