Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.500 Gedung Sekolah Negeri di Jember Rusak, APBD Tak Sanggup Atasi

Kompas.com, 20 Agustus 2025, 05:09 WIB
Mega Silvia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Ribuan gedung sekolah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam kondisi rusak, sementara anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tak cukup untuk mengatasi seluruh perbaikannya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember Hadi Mulyono menyebutkan, berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), ada 1.500 gedung dari 500 lembaga sekolah di bawah naungan pemkab yang dilaporkan rusak, mayoritas adalah SD.

Baca juga: Sekolah Rusak 5 Tahun, Siswa di Seluma Belajar di Bawah Pohon dan Rumah Dinas Guru

Jumlah PAUD, SD, dan SMP negeri di bawah naungan pemkab sebanyak 3.120 lembaga.

"Total lembaga 500-an, tapi kalau ruangan lebih dari 1.500 yang dalam kondisi rusak sedang hingga berat," ucap dia saat ditemui, Selasa sore (19/8/2025).

Dikatakan, dari Rp 1,4 triliun APBD Dispendik 2025, telah dialokasikan dana Rp 46 miliar untuk rehabilitasi sekolah rusak, dan akan segera dimulai.

Baca juga: Pandeglang Alihkan Dana MBG dan Rumah Dinas untuk Perbaiki Sekolah Rusak

Dengan besaran anggaran itu, ia menyebutkan, tidak semua gedung sekolah rusak bisa diperbaiki tahun ini, baik itu ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, maupun laboratorium.

"Kalau dikalkulasi dari anggaran Rp 46 miliar, dapatnya sekitar 70-80 gedung sekolah (yang bisa diperbaiki), sehingga sisanya masih banyak," papar dia.

Jika dipersentase, maka hanya 5,3 persen gedung sekolah rusak yang bisa direhabilitasi menggunakan APBD pada tahun ini, dengan memprioritaskan yang dalam kondisi rusak berat.

Beruntung, kata dia, Jember mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 26 miliar yang langsung ditransferkan ke masing-masing lembaga sekolah.

Baca juga: Pandeglang Alihkan Dana MBG dan Rumah Dinas untuk Perbaiki Sekolah Rusak

Ia merincikan, ada dua TK, 15 SD, dan 12 SMP, baik negeri maupun swasta, yang mendapatkan dana dari DAK.

"Jadi kurang lebih kalau tergarap dari DAK, sekitar 150-an gedung sekolah yang bisa diperbaiki," ulas dia.

Proses perbaikan TK dan SMP dari DAK, tambahnya, sudah berjalan dan di bawah pengawasan tim khusus. Sementara itu, yang SD masih menunggu pencairan.

Upaya mencari tambahan anggaran juga telah dilakukan. "Beberapa waktu lalu bupati menemui Wamen Pendidikan, tentunya kami tindak lanjuti dengan pengajuan proposal untuk usulan revitalisasi sekolah," ungkap dia.

Baca juga: Pemkab Karawang Diminta Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak

Hadi menuturkan, proposal permohonan bantuan anggaran perbaikan gedung sekolah telah mendapatkan respons baik dari Kementerian Pendidikan.

Ada 13 SMP negeri yang akan mendapatkan bantuan anggaran perbaikan dari Kementerian Pendidikan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau