Editor
Namun karena bertanggung jawab, Siswanto nekat memanjat tiang bendera.
Padahal dia tidak lihai dalam memanjat.
Keberanian itu muncul karena Siswanto merasa bertanggungjawab.
“Saya gugup tetapi punya tanggung jawab. Berani gak berani tetapi akhirnya nekat memanjat. Takut-takut gimana gitu,” paparnya.
Baca juga: Desa Tempayung Kibarkan Bendera Setengah Tiang Saat HUT ke-80 RI, Protes Penahanan Kades
Dia mengaku sejatinya sudah berlatih menjadi pengibar bendera selama 3 hari.
Selama berlatih menjadi petugas pengibar bendera, tidak ada kendala.
“Informasi awal upacara kan di Kecamatan. Nah 3 hari sebelum upacara kemerdekaan diberikan informasi bahwa upacara dipindah ke desa-desa,” tegasnya.
Hingga, upacara perayaan kemerdekaan juga digelar di halaman Balai Desa Wagir Kidul.
Dia pun didapuk menjadi petugas pengibar bendera.
“Waktu gladi atau latihan lancar-lancar. Hingga hari H malah ada insiden. Tapi ini amanah kan, makanya kami bertanggung jawab,” pungkasnya.
Baca juga: Kisah Susmiyati, Berenang 150 Meter ke Tengah Laut demi Kibarkan Bendera Merah Putih
Aksi heroik pemuda memanjat tiang bendera di Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo viral di berbagai platform media sosial, Minggu (17/8/2025).
Dalam video berdurasi beberapa detik, pemuda tersebut menggunakan kemeja putih dan celana kain hitam.
Aksi heroik itu kemudian viral dan menjadi buah bibir di Kabupaten Ponorogo, Jatim.
Usut punya usut pemuda tang memanjat adalah petugas pengibar bendera di desa setempat.
Aksi itu dilakukan lantaran tali pengerek macet.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Asli Siswanto, Petugas Pengibar di Ponorogo yang Panjat Tiang Bendera.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang