LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tetap mengeklaim bahwa wilayahnya aman meskipun terjadi dua insiden pencurian kendaraan bermotor yang menimpa mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN).
Kasus pencurian tersebut terjadi dalam rentang waktu tiga hari. Lokasinya di Kantor Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso dan Rumah Kepala Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.
Dalam kejadian ini, empat unit sepeda motor dilaporkan hilang, di mana tiga di antaranya milik mahasiswa Universitas Jember, sementara satu lainnya milik mahasiswa Universitas Islam KH Achmad Shidiq (UIN KHAS) Jember.
Baca juga: Ramai Postingan Arsal Sahban Usai Kasus Pencurian Motor Mahasiswa KKN di Lumajang, Kenapa?
Akibat insiden pencurian ini, delapan perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam program KKN kolaboratif di Lumajang menarik 1.328 mahasiswanya meskipun program KKN tersebut belum selesai.
Al Imron, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lumajang, menegaskan bahwa kota Lumajang dalam kondisi aman dan kondusif.
"Data kami, banyak mahasiswa KKN yang menyelesaikan sampai selesai dan aman tidak ada kendala apapun," ujar Imron di Lumajang, Jumat (15/8/2025).
Ia juga menambahkan bahwa terdapat banyak kegiatan KKN yang berlangsung baik.
Di antaranya, KKN Universitas Brawijaya (UB) yang melibatkan 325 mahasiswa di 25 desa pada 1 Juli - 1 Agustus 2025, serta KKN Universitas Gajah Mada (UGM) dengan 118 mahasiswa di 8 desa pada 20 Juni - 8 Agustus 2025.
Baca juga: Unej Pastikan Interaksi Mahasiswa Selama KKN dengan Warga Baik, Sebut Tempat Tinggal yang Berisiko
Selain itu, mahasiswa Universitas Airlangga juga melakukan pengabdian masyarakat di 9 desa di Kecamatan Padang pada 21-28 Juli 2025.
Lebih lanjut, Imron menyatakan bahwa beberapa mahasiswa KKN kolaboratif yang sebelumnya ditarik oleh kampusnya masih melanjutkan kegiatan di desa untuk menyelesaikan program yang telah direncanakan.
"Kalau yang KKN Kolaboratif, info dari narahubung, ada beberapa desa yang meneruskan sampai hari ini, menyelesaikan program kerja yang telah dibuat," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang