MALANG, KOMPAS.com - Kultur modifikasi Itasha, yang melibatkan seni melapisi bodi kendaraan dengan karakter anime atau game, kini semakin digandrungi di Kota Malang, Jawa Timur.
Tren yang berasal dari Jepang ini menjadi wadah bagi para penggemar mengekspresikan dua gairah sekaligus: dunia otomotif dan budaya pop Jepang.
Reza, Ketua Ita Malang Otomotif (Imoto), menjelaskan bahwa istilah Itasha memiliki makna yang unik.
"Secara harfiah, Itasha berarti mobil yang menyakitkan. Istilah menyakitkan ini bisa merujuk pada dua hal: menyakitkan bagi dompet karena biaya modifikasi, atau menyakitkan bagi mata sebagian orang awam karena desainnya yang sangat mencolok."
Baca juga: Modifikasi Honda BeAT Bergaya Itasha Tampil di IIMS 2025
"Namun, bagi kami, ini adalah bentuk ekspresi dan kebanggaan," ungkap Reza pada Kamis (7/8/2025).
Modifikasi Itasha dapat diterapkan pada berbagai jenis kendaraan, mulai dari mobil dan sepeda motor hingga sepeda kayuh.
Komunitas Imoto resmi dibentuk pada 10 Desember 2017 dan kini memiliki 36 anggota aktif yang berasal dari seluruh kawasan Malang Raya.
Reza menekankan bahwa Imoto tidak terikat pada satu merek atau kubikasi mesin tertentu.
"Namun, ada syarat mutlak yang tidak bisa ditawar. Setiap anggota wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan mematuhi aturan keselamatan berlalu lintas. Hobi tidak boleh membahayakan diri sendiri atau orang lain," tegasnya.
Salah satu keunggulan utama modifikasi Itasha adalah faktor keamanannya.
Proses modifikasi ini berfokus pada pelapisan stiker (wrapping) tanpa mengubah bentuk fisik atau rangka asli kendaraan, sehingga tidak melanggar regulasi lalu lintas.
Baca juga: Modifikasi Honda WR-V RS Bergaya Itasha
"Motor jenis matik adalah yang paling ideal untuk aliran ini, karena permukaan bodinya yang luas dan minim lekukan. Sementara motor tipe naked atau sport memiliki tantangan lebih karena kontur bodinya yang kompleks," tambahnya.
Dari segi biaya, modifikasi Itasha terbilang cukup ramah di kantong.
Jasa desain mulai dari Rp 100.000, proses cetak stiker berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 350.000, tergantung kualitas bahan, dan jasa pemasangan sekitar Rp 150.000 hingga Rp 200.000.
"Biaya bisa melonjak drastis hingga jutaan rupiah jika penghobinya memesan desain eksklusif dari seorang seniman, atau yang biasa kami sebut commission art."
"Namun, untuk menekan biaya, penggunaan official art dari anime atau game yang bersangkutan sudah lebih dari cukup," ungkap Reza.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang