Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Ibu-ibu Patok Tarif Parkir 2 Kali Lipat di Surabaya, Armuji Minta Diberi Peringatan

Kompas.com, 25 Juli 2025, 20:47 WIB
Azwa Safrina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Viral di media sosial sebuah video tentang ibu-ibu yang memaksa salah seorang pengguna jalan untuk memberikan uang parkir dua kali lipat daripada seharusnya, di Jalan Kalimati Kulon, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur.

Ojok Rp 5.000, jaluk Rp 10.000 ae (jangan Rp 5.000, minta Rp 10.000 saja),” kata seorang ibu dalam video tersebut.

Menanggapi laporan tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji langsung menghubungi Camat Pabean Cantikan, Muhammad Januar Rizal, melalui panggilan telepon untuk menindaklanjutinya. 

“Halo mas Rizal, saya pagi-pagi dapat kiriman video di mana ada ibu yang telah menarik karcis Rp 10.000, itu gimana kondisinya sekarang?” kata Cak Ji, sapaan akrabnya, melalui panggilan telepon, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: Ibu-ibu Pungli Tarif Parkir di Pabean Surabaya: Jangan Rp 5.000, Rp 10.000 Saja Buat Setor ke Kantor

Rizal menyampaikan bahwa pihaknya sudah melaporkan ibu itu ke kelurahan dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya.

Dari sana, didapati bahwa sebenarnya ibu tersebut merupakan seorang juru parkir (jukir) pengganti dari jukir resmi yang bernama Dedi.

“Kemarin sore sudah kita tindak lanjuti karena ibu ini sebenarnya pengganti, jukir pengganti. Jadi ada warga-warga Madura yang tinggal di Simolawang, Simokerto, jadi istilahnya ibu ini pengganti jukir aslinya, pak Dedi namanya,” ujar Rizal.

Ia menuturkan, Dishub telah memberikan surat tilang karena tidak ada pemberitahuan atau laporan secara resmi terkait adanya jukir pengganti.

“Jadi dari kemarin sore sudah kita bawa, Pak. Jadi yang bersangkutan nanti saya laporkan, Pak. Secara buktinya sudah ada, secara kemarin sudah kita diskusi dengan Bu Jeane untuk di-blast di videonya Bu Jeane Dishub, Bapak,” tuturnya.

Baca juga: Heboh Ibu-ibu Jadi Jukir Liar di Surabaya, Eri Cahyadi: Diviralkan Saja yang Seperti Itu

Cak Ji pun berpesan untuk memberi peringatan kepada ibu tersebut agar tidak ada kejadian yang berulang.

“Jadi ibu itu mungkin ketidaktahuannya di mana tarif karcis yang resminya Rp 5.000, tapi diberi pengertian saja supaya jangan sampai terulang kembali seperti ini,” ucap Cak Ji.

Pada akhir video juga terdapat ibu jukir pengganti itu mengakui bersalah dan meminta maaf karena telah meminta tarif parkir senilai Rp 10.000.

“Saya maaf, saya bersalah (karena) saya minta uang Rp 10.000, saya maaf, saya kapok enggak mengulangi lagi,” kata ibu itu. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau