MADIUN, KOMPAS.com – Beberapa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mendapatkan bantuan Chromebook dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristi).
Namun, sejumlah unit Chromebook tersebut mengalami kerusakan sehingga harus digunakan secara bergantian.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Nglames, Iriani Takaria, dalam konfirmasinya pada Kamis (17/7/2025), mengungkapkan bahwa sekolahnya menerima 45 unit Chromebook pada tahun ajaran 2020/2021.
Saat ini, 45 unit Chromebook tersebut disimpan di ruang laboratorium komputer sekolah.
Dari jumlah tersebut, dua unit dalam kondisi rusak, terutama pada bagian layar, sehingga tidak dapat digunakan siswa dan guru.
Baca juga: Dipanggil Jadi Saksi, Telkom Belum Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Kasus Chromebook
“Saat ini (Chromebook) digunakan untuk mendukung proses pembelajaran siswa dan saat ini ada dua unit yang rusak, terutama pada bagian layar sehingga tidak bisa digunakan,” kata Iriani.
SMP Negeri 2 Nglames juga menerima bantuan 45 unit Chromebook dari Kemendikbudristi.
Namun, dengan jumlah siswa mencapai 479, penggunaan Chromebook tidak dapat dilakukan secara serentak.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Nglames, Widodo, menjelaskan bahwa 45 unit Chromebook yang diterima digunakan secara bergantian oleh seluruh siswa.
Hal ini disebabkan jumlah bantuan tidak mencukupi kebutuhan siswa.
“Kalau kami hitung satu per satu tentunya masih kurang dari cukup. Untuk satu anak satu unit tentu belum memenuhi,” kata Widodo.
Meskipun jumlah Chromebook yang diberikan terbatas, Widodo menegaskan bahwa keberadaan perangkat tersebut sangat bermanfaat untuk kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: Kejagung Panggil Pihak Google dan Telkom Jadi Saksi di Kasus Korupsi Chromebook
Chromebook juga digunakan untuk ujian, seperti asesmen nasional berbasis komputer (ANBK), serta persiapan Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Saat ini, kondisi 45 unit Chromebook di SMPN 2 Nglames dalam keadaan normal dan dapat dioperasikan.
Penggunaan Chromebook diprioritaskan bagi siswa-siswi yang membutuhkan akses untuk mencari materi pelajaran melalui internet.
Mengenai kasus korupsi pengadaan Chromebook yang sedang ditangani Kejaksaan Agung, Widodo menyatakan bahwa hal tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas belajar mengajar di sekolahnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang