Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titipkan Ibunya ke Griya Lansia Malang, Anak Siti Fatimah: Saya Hanya Ingin Ada yang Rawat Ibu

Kompas.com, 17 Juli 2025, 16:05 WIB
Azwa Safrina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang lansia bernama Siti Fatimah (65) asal Surabaya yang dititipkan oleh keempat anak kandungnya di Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Arief Camra menuturkan bahwa dia telah menerima panggilan untuk menjemput seorang lansia wanita yang tak lain adalah Siti Fatimah, warga Jalan Perlis Selatan VI, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur.

"Jangan sedih, jangan kaget, jangan terbawa emosi, hari ini ada serah terima seorang ibu secara total ke Griya Lansia oleh keempat anak kandungnya," kata Arief mengawali video penjemputan Siti Fatimah itu.

Baca juga: Viral Video 4 Anak di Surabaya Titipkan Ibunya ke Griya Lansia Malang, Camat Tawarkan Rumah Kontrakan

LA (40), anak kedua Siti Fatimah, menegaskan bahwa tidak ada niatnya untuk menelantarkan ibunya.

Namun, karena keterbatasan tempat tinggal dan tenaga untuk merawat, LA memilih untuk menitipkan ibunya ke Griya Lansia yang berlokasi di Malang.

“Saya hanya ingin ada yang merawat ibu. Tidak ada tujuan untuk membuang atau menempatkan ibu saya, seperti yang viral," ujar LA saat dikonfirmasi, Kamis (17/7/2025).

Ia mengatakan bahwa kondisi ekonominya kurang mampu dan saudara-saudaranya yang lain sudah "angkat tangan" semua, sehingga ia merasa sendirian merawat ibunya.

LA juga mengatakan bahwa informasi dari pihak Griya Lansia Malang, ia masih bisa menjenguk ibunya dan akan diberi kabar jika terjadi sesuatu. 

"Saya barusan tadi telepon sama Pak Arif. Bisa kok dibesuk atau bakal dikabari. Satu bulan sekali bisa," katanya.

 Baca juga: Trauma Dituding Buang Ibunya ke Griya Lansia Malang, Anak Nasikah: Makan Saja Enggak Nafsu

Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya sang ibu sempat mengalami sakit stroke dan kini kondisinya butuh perhatian khusus, bahkan terkadang mengompol.

Kini, dia dan ibunya hanya menumpang di rumah sepupu, sehingga ia merasa tidak enak hati jika ibunya terus merepotkan.

“Saya mengetahui Griya Lansia dari tetangga dan melihat pelayanannya yang baik, sehingga memutuskan untuk menyerahkan ibu saya ke sana agar mendapatkan perawatan layak,” tuturnya. 

Meskipun saat ini belum bisa menjemput ibunya karena kondisi finansial dan belum memiliki rumah sendiri, LA berniat untuk bisa menjenguk ibunya sekali waktu. “Kalau punya rezeki ya mungkin saya jenguk ke sana," ujarnya.

Ia juga menyambut baik tawaran bantuan dari Pemkot Surabaya untuk mengontrakkan tempat tinggal.

Namun, untuk saat ini pihak keluarga masih keberatan karena belum bisa merawat secara mandiri. “Masalahnya kalau saya tinggal bekerja, tidak ada yang merawat,” katanya.

Baca juga: Pengakuan Anak yang Titipkan Ibunya ke Griya Lansia Malang: Niat Saya Cuma Minta Bantuan, tetapi Kok Diviralkan?

Sebelumnya, LA juga telah melakukan serah terima secara total dengan pihak Griya Lansia.

“Nah di Griya Lansia itu sebenarnya tidak boleh yang masih punya anak, tapi berhubung empat anak ini tidak ada titik temu siapa yang mau merawat, saya siap rawat dengan catatan serah terima total. Setuju?” kata Arief Camra dalam unggahan videonya saat melakukan proses negosiasi dengan LA.

“Setuju,” ucap LA singkat sembari bersalaman dengan Arief.

Arief juga mengatakan, apabila kejadian tersebut ramai di media sosial, maka pihak keluarga tidak boleh memprotes karena proses penjemputan lansia dilakukan secara terbuka.

“Nanti kalau ada ramai di medsos (media sosial) enggak boleh protes ke saya soalnya kami di Griya Lansia semuanya serba terbuka, mulai mendapatkan lansia, merawatnya, sampai menguburkan,” katanya. 

Baca juga: Pengakuan Nasikah, Nenek di Surabaya yang Dituding Dibuang Anaknya ke Griya Lansia

Ia juga menyampaikan, jika suatu hari nanti Siti Fatimah meninggal dunia, maka akan dimakamkan di Griya Lansia.

“Nanti kalau semisal meninggal, maka akan dimakamkan di Griya Lansia, setuju?” kata Arief sekali lagi kepada LA.

“Setuju,” jawab LA dengan tegas.

Akhirnya, kedua pihak melakukan penandatanganan serah terima secara total Siti Fatimah pada Selasa (15/7/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau