SUMENEP, KOMPAS.com - Renovasi bangunan Sarana Kegiatan Diklat (SKD) di Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, baru mencapai 25 persen.
Bangunan ini direncanakan menjadi lokasi sementara untuk penyelenggaraan program sekolah rakyat.
Penanggung jawab renovasi di lapangan, Rizal A Sidik, menyampaikan bahwa renovasi ditarget rampung pada Senin, 4 Agustus 2025.
"Agar sesuai target, sebanyak 85 tenaga kerja dikerahkan setiap hari," kata Rizal kepada Kompas.com di sela-sela melakukan pengawasan di SKD, Kamis (17/7/2025).
Baca juga: Lahan Calon Sekolah Rakyat Tak Penuhi Syarat, Pemkab Semarang Siapkan Tanah 5,5 Ha sebagai Pengganti
Rizal menjelaskan, renovasi dilakukan secara menyeluruh pada seluruh bangunan. Namun, beberapa ruang yang akan digunakan untuk kegiatan sekolah rakyat akan diprioritaskan.
Sejumlah ruang yang didahulukan meliputi asrama, ruang makan, ruang kelas, dan ruang guru.
"Setiap ruang kebutuhan renovasi berbeda-beda, sesuai fungsinya," tambah dia.
Di ruang makan, renovasi meliputi pembongkaran plafon, perbaikan instalasi listrik, serta penggantian pintu.
Sementara di asrama, beberapa pintu akan diganti, lampu dan AC diperbaiki, serta dilakukan pengadaan tempat tidur dan lemari sesuai standar sekolah rakyat.
Di samping itu, ruang guru juga ikut diperbaiki secara menyeluruh.
Berdasarkan pantauan di lapangan, para pekerja mulai menurunkan genteng karena atap akan dibongkar dan diganti total.
Tidak hanya itu, musala dan pos jaga juga mengalami perbaikan.
Baca juga: Berkat Anaknya Sekolah Rakyat di Blora, Damin dan 49 Orang Tua Lainnya Bakal Dibantu Pemerintah
Selain renovasi bangunan, paving di sebagian area sekolah rakyat akan diganti untuk menunjang kenyamanan dan keamanan.
Diketahui, program Sekolah Rakyat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, ditargetkan mulai berjalan pada Agustus 2025 mendatang.
Target itu ditetapkan seiring masuknya Sumenep dalam kategori 1C daerah pelaksana program nasional Sekolah Rakyat.
Saat ini, seluruh camat, kepala desa, hingga penyuluh agama di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep di 27 kecamatan dilibatkan dalam menyisir anak-anak sesuai data desil satu dan dua dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang