SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 100 siswa perdana mengikuti program Sekolah Rakyat yang berlokasi di area Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Lidah Wetan, Surabaya, Jawa Timur.
Mereka memulai masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada Senin (14/7/2025) di Auditorium Utama Rektorat Unesa.
Siswa-siswa tersebut merupakan peserta Sekolah Rakyat tingkat menengah atas XXI, yang dibagi menjadi empat rombongan belajar (rombel).
Pembelajaran akan difokuskan di Gedung Lab Anti-Doping Unesa, dan para siswa juga akan tinggal di asrama Unesa dengan sistem boarding school.
Baca juga: 29 Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat, Dinsos DIY: Anak dan Orangtua Harus Sepakat Sejak Awal
Rektor Unesa, Nurhasan, menyatakan dukungannya terhadap program ini yang berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Dia menegaskan komitmen pihaknya untuk mempersiapkan kebutuhan siswa dengan matang.
“Sekolah Rakyat di Unesa sifatnya berkelanjutan. Dalam pengembangannya, siswa dipersiapkan untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi, terutama di Unesa," katanya.
Nurhasan menambahkan bahwa siswa akan dipetakan bakat dan talentanya, lalu diberikan pembinaan yang relevan dan berkelanjutan.
“Sebagai wujud komitmen, Unesa menyiapkan tempat studi lanjut di Unesa dan kami siapkan beasiswa,” ujarnya.
Baca juga: Curhat Orangtua soal Sekolah Rakyat: Sangat Terbantu, Ekonomi Sedang Susah
Dia juga menekankan pentingnya siswa untuk tekun belajar.
“Syaratnya ada tiga, siswa harus belajar, belajar, dan belajar,” tegasnya.
Wakil Rektor II Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Usaha, Bachtiar Syaiful Bachri, mengatakan bahwa kesempatan siswa untuk melanjutkan kuliah di Unesa akan meningkatkan bakat dan kompetensi mereka.
Dia berharap, dengan demikian, para siswa dapat membanggakan dan mengangkat taraf kehidupan orang tua mereka.
“Di sinilah rantai kemiskinan itu bisa diputuskan. Para siswa tidak hanya kita ajak untuk belajar dan sekolah, tetapi juga memastikan mereka bisa berkarier dan berdampak di masa depan,” ucapnya.
Baca juga: Cerita Orangtua Antar Anak Masuk Sekolah Rakyat: Bersyukur Meski Berat Melepas
Koordinator Unesa untuk Sekolah Rakyat, Mufarrihul Hazin, menjelaskan bahwa sebelum aktif belajar, siswa akan menjalani tes kesehatan.
“Ada pemetaan potensi bakat melalui pemeriksaan DNA talenta dan psikologi untuk mengenali potensi masing-masing. Kompetensi dasar akademik juga dimapping,” tukasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang