SPMB Jatim Jalur Domisili Dibuka, Ini Beda Mekanismenya dengan Tahun Lalu

SURABAYA, KOMPAS.com - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/SMK di Jatim memasuki pendaftaran tahap 3 jalur domisili. Tahap ini akan dibuka pada Kamis (26/6/2025) dini hari pukul 00.01 WIB.

Calon murid bisa mendaftar melalui laman spmb.jatimprov.go.id dengan memasukkan NISN, PIN dan KK Terbit.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan, di tahap ini kuota yang disediakan bagi jalur domisili SMA sebanyak 35 persen dengan rincian, jalur domisili reguler 20 persen dan jalur domisili sebaran 15 persen. Sedangkan kuota untuk jalur domisili SMK sebanyak 10 persen.

Baca juga: Orangtua Datangi Wali Kota Cilegon Protes SPMB: Rumah Dekat Sekolah, tetapi Tak Diterima

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini jalur domisili SMA akan memprioritaskan nilai, kemudian jarak. Sedangkan untuk jalur domisili SMK murni menggunakan jarak.

"Masyarakat perlu memahami dalam penerimaan jalur domisili SMA tahun ini, faktor jarak bukan lagi prioritas utama," katanya Rabu (25/6/2025) malam.

Baca juga: Hari Terakhir Website Masih Bermasalah, Pendaftaran SPMB SMP di Banyumas Diperpanjang

Jika nilai akademik murid sama, maka diperingkat berdasarkan domisili terdekat dengan sekolah tujuan. Jika masih sama, diperingkat usia calon murid yang lebih tua, dan terakhir berdasarkan waktu pendaftaran.

Aturan tersebut, menurut Aries, hanya berlaku untuk SPMB jenjang SMA.

"Sedangkan untuk SMK aturan tersebut tidak berlaku, tetap menggunakan sistem lama, yakni jarak masih menjadi prioritas dengan jumlah kuota 10 persen," terangnya.

Terkait mekanisme seleksi, calon murid dapat memilih maksimal tiga SMA berbeda di wilayah dalam rayon.

Atau bisa dua SMA pada wilayah dalam rayon dan satu SMA pada wilayah luar rayon dalam kabupaten/kota atau bisa juga wilayah luar rayon antar kabupaten/kota yang berbatasan. 

Aturan tersebut pun juga berlaku pada seleksi jalur domisili jenjang SMK. Calon murid bisa memilih maksimal 3 SMK paling banyak tiga konsentrasi keahlian dalam satu SMK atau SMK yang berbeda, di wilayah dalam rayon atau wilayah luar rayon.