Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pengusaha Dorong Pembentukan BUMD Migas untuk Mendapatkan Keuntungan PI di Pamekasan

Kompas.com, 23 Juni 2025, 15:56 WIB
Fathor Rahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Dua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) perusahaan minyak dan gas (migas) di perairan Pamekasan melaksanakan survei seismik di dua titik berbeda.

Medco melakukan survei seismik 3D di wilayah selatan, sementara Petroliam Nasional Berhad (Petronas) melaksanakan survei di pantai utara Pamekasan.

Owner PT Oil Erlindo Contraction dan PT ISG Group, H Mohammad Rudiyanto, menyatakan bahwa potensi migas di Pamekasan sangat menjanjikan dan mendesak untuk membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Potensi migas di Pamekasan sangat menjanjikan sehingga perlu dibentuk BUMD khusus migas," ujarnya usai seminar migas dan tembakau di Universitas Madura Pamekasan, Senin (23/6/2025).

Baca juga: 3 Kali Gagal Tanam Tembakau Akibat Kemarau Basah di Pamekasan

Rudiyanto menegaskan bahwa pembentukan BUMD diperlukan untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Dengan adanya BUMD, daerah dapat memperoleh bagian dari partisipasi interest (PI) di sektor migas, sehingga tidak hanya bergantung pada dana bagi hasil (DBH) Migas saja.

"Untuk mendapatkan 10 persen dari PI, perlu dibentuk BUMD yang kemudian bisa merger dengan BUMD provinsi," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa hasil survei seismik menunjukkan potensi kandungan migas yang luar biasa.

Dengan dibentuknya BUMD, diharapkan dapat mendukung pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor migas di luar DBH migas sebagai wilayah terdampak.

Pendapat serupa disampaikan mantan Direktur PT Geliat Sampang Mandiri (GSM), Tamsul.

Ia menekankan pentingnya pembentukan BUMD untuk mendukung pendapatan daerah di luar DBH migas.

"Terpenting dibentuk peraturan daerah (perda) terlebih dahulu. Selanjutnya disesuaikan dengan perusahaan persyaratan agar bisa mengelola bisnis migas, sesederhana itu," katanya.

Baca juga: KPK Periksa Ketua DPC Gerindra Pamekasan terkait Dana Hibah Pemprov Jatim

Tamsul menambahkan bahwa setelah pembentukan BUMD, perlu dilakukan kerja sama antara BUMD Pamekasan dengan BUMD Provinsi Jawa Timur untuk mengelola bisnis migas.

Dengan demikian, pendapatan daerah tidak hanya bergantung pada DBH migas.

"Dalam pertunjukan BUMD pun, Pemkab Pamekasan bisa menggandeng investor daerah untuk menyertakan modal dengan dividen yang sama-sama menguntungkan," imbuhnya.

Di lokasi yang sama, pengusaha tembakau asal Pamekasan, Khairul Umam, menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam pembentukan BUMD.

"Saya siap menjadi investor dalam pembentukan BUMD selama menambah pendapatan bagi daerah," katanya.

Menurutnya, pembentukan BUMD akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, terutama setelah daerah dapat memanfaatkan keuntungan dari bisnis migas yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan di Pamekasan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau