KEDIRI, KOMPAS.com - Manajemen Bandara Internasional Dhoho Kediri, Jawa Timur, memastikan operasional bandara tetap berjalan meski tidak ada lagi penerbangan komersil.
Sebelumnya, Maskapai Citilink sebagai satu-satunya maskapai yang mencatatkan jadwal penerbangan di bandara itu, menghentikan layanan karena armadanya tengah menjalani maintenance atau pemeliharaan.
Pihak bandara memastikan kondisi tersebut tidak mempengaruhi keberlanjutan operasional bandara.
Baca juga: Tak Ada Penerbangan di Bandara Dhoho Kediri, Begini Penjelasan Manajemen
Legal, Compliance, and Stakeholder Manager Bandara Dhoho Kediri Bintari Ariyani mengatakan, pihaknya tetap melayani penerbangan sesuai jam operasional yang ditetapkan.
“Bandara tetap beroperasi sesuai operational hours yang ditetapkan,” ujar Ariyani melalui pesan singkatnya pada Kompas.com, Selasa (17/6/2025).
Baca juga: Bandara Dhoho Kediri Kosong Jadwal, Citilink Hentikan Penerbangan Sementara
Perihal kemungkinan adanya armada pengganti maupun maskapai baru yang hadir, Ariyani tidak memberikan penjelasan.
Sebelumnya diberitakan, Bandara Dhoho Kediri tidak melayani penerbangan menyusul armada Maskapai Citilink, sebagai satu-satunya maskapai yang saat ini melayani penerbangan di bandara itu, tengah merawat armadanya.
Perawatan pesawat itu akan berlangsung hingga 31 Juli 2025 nanti.
“Untuk schedule flight, sebagaimana pemberitahuan yang diterima dari pihak maskapai Citilink sementara tidak beroperasi karena maintenance sampai dengan 31 Juli 2025,” ujar Bintari Ariyani.
Untuk diketahui, operasional pertama bandara tersebut ditandai dengan inaugural flight atau penerbangan perdana pada Jumat (5/4/2024). Penerbangan itu menggunakan pesawat jenis Airbus A320 yang berkapasitas 180 kursi.
Inaugural flight oleh maskapai Citilink tersebut diikuti penerbangan secara reguler dua kali dalam seminggu, yakni hari Selasa dan Sabtu. Rutenya Bandara Internasional Dhoho Kediri (DHX) ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta (CGK), maupun sebaliknya.
Dari sisi infrastruktur, bandara tersebut diprakarsai dan dibangun oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaan PT Surya Dhoho Investama (SDHI) dengan skema proyek kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) Bandar Udara.
Bandara tersebut sekaligus sebagai bandara pertama di Indonesia yang dibangun sepenuhnya oleh swasta tanpa campur tangan anggaran pendapatan dan biaya negara (APBN).
Sedangkan pada lini pengelolaannya, PT SDHI menjalin kerjasama operasi (KSO) dengan Angkasa Pura 1 untuk operasional bandara tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang