BANGKALAN, KOMPAS.com - Jemaah haji asal Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air. Dipastikan, tak ada karantina Covid-19 bagi jemaah haji yang akan tiba di Bangkalan.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangkalan, Arief Rohman menegaskan, hingga saat ini tak ada rencana karantina bagi jemaah haji asal Bangkalan yang akan pulang ke Indonesia.
"Dari asrama haji maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) tidak ada info terkait karantina," ujarnya, Selasa (17/6/2025).
Baca juga: Saudia Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu karena Ancaman Bom, Bawa Ratusan Jamaah Haji
Ia mengatakan, mayoritas jemaah haji juga sempat mengalami gejala batuk dan pilek. Namun, menurutnya, tak ada gejala serius yang diderita oleh para jemaah haji.
"Kalau batuk pilek mayoritas mengalami itu saat haji, namun bukan sakit yang serius," katanya.
Sementara itu, salah satu dokter pendamping, dr Anita Oktavia membenarkan adanya jemaah haji yang mengalami batuk pilek akibat adanya perubahan cuaca di Arab Saudi.
Menurutnya, batuk pilek yang dialami oleh jemaah masih dalam kondisi wajar.
"Insya Allah tidak ada jemaah dengan gejala serius," ucap dia.
Para jemaah yang mengalami batuk dan pilek sudah mendapatkan penanganan dengan obat yang tersedia, sehingga tak ada pasien yang dirawat secara intensif.
"Rata-rata memang batuk pilek. Namun, saat ini semuanya sudah siap untuk pulang ke tanah air dan seluruh koper besar sudah dikumpulkan," katanya.
Baca juga: Dua Jemaah Asal Bantul Meninggal di Tanah Suci Usai Selesaikan Prosesi Haji
Jemaah kloter 29 dan 30 asal Kabupaten Bangkalan dijadwalkan berangkat dari Jeddah tanggal 19 Juni esok. Dijadwalkan, jemaah akan tiba di Tanah Air pada tanggal 20 Juni.
Sementara itu, jemaah di kloter 37 rencananya diberangkatkan pada tanggal 22 Juni dini hari dan tiba di hari yang sama pada sore hari.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang