MADIUN, KOMPAS.com - Pendaftaran siswa baru untuk tingkat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, hingga menjelang penutupan menunjukkan angka yang mengecewakan.
Dari total kuota 12.012 siswa, hanya 4.108 yang mendaftar, atau sekitar 34 persen.
Hal ini menyisakan 7.904 kursi yang masih kosong.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah, dalam konfirmasinya pada Selasa (17/6/2025), tetap optimistis pagu pendaftaran jenjang SD akan terpenuhi meskipun waktu pendaftaran sistem penerimaan murid baru (SPMB) hampir berakhir.
Baca juga: Ada Penyimpangan Penerimaan Siswa Baru, Disdikbud Sumbawa: Jangan Ragu Laporkan
Zubaidah menjelaskan, pemenuhan kuota masih bisa dilakukan melalui jalur mutasi dan domisili.
“Kami masih menunggu progres SPMB 2025 ini sampai akhir. Kami harus optimistis tercapai."
"Apalagi ini tanggung jawab kami untuk memastikan tidak ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Semuanya wajib sekolah 12 tahun,” ungkap Zubaidah.
Hingga Senin (17/6/2025), Zubaidah mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar untuk SPMB, baik di jenjang SD maupun SMP, masih jauh dari total pagu yang ditetapkan.
Untuk jenjang SD, dari 12.012 siswa yang dibutuhkan, baru 4.108 siswa yang mendaftar, sehingga masih ada kekurangan 7.904 siswa.
Sementara itu, untuk pendaftaran jenjang SMP, dari pagu 6.656 siswa, baru 4.856 siswa yang mendaftar, menyisakan kekurangan 1.800 siswa.
Baca juga: 10 SD di Gunungkidul Tidak Dapat Siswa Baru, Ini Kata Dinas Pendidikan
Zubaidah juga mencatat bahwa ada beberapa sekolah yang jumlah pendaftarnya sudah melebihi kuota.
Namun, bagi sekolah-sekolah tersebut, proses verifikasi dan validasi masih dilakukan untuk memastikan bahwa siswa yang diterima memenuhi semua persyaratan.
Sementara itu, di SDN Wayut 1 yang terletak di Desa Wayut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, situasi semakin memprihatinkan.
Hingga saat ini, belum ada satu pun siswa yang mendaftar, meskipun pendaftaran melalui jalur afirmasi dan mutasi telah selesai.
Jalur domisili masih dibuka selama tiga hari ke depan.
Kepala SDN Wayut 1, Sri Hartatik, mengonfirmasi bahwa penerimaan murid baru untuk tahun ajaran 2025/2026 di sekolahnya sangat sepi.
Baca juga: Zonasi Jadi Domisili, Apa yang Berubah dalam Penerimaan Siswa Baru 2025?
“Sampai sekarang belum ada pendaftar,” kata Hartatik saat dihubungi pada Senin (16/6/2025).
Ia menambahkan bahwa pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya untuk menarik calon murid agar mendaftar di sekolahnya, termasuk pendekatan langsung kepada calon siswa yang sudah cukup umur.
Namun, hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang