Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang 100 Hari Kerja, Pengamat Menilai Pemanfaatan Media Sosial Jadi Gebrakan dalam Komunikasi Politik Cak Ji

Kompas.com, 5 Juni 2025, 15:49 WIB
Azwa Safrina,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejak dilantik pada 20 Februari 2025, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, akrab disapa Cak Ji, telah melakukan sejumlah gebrakan dan perubahan signifikan dalam periode kedua pemerintahannya.

Menurut Irfa’i Afham, Pengajar Departemen Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Airlangga, Surabaya, salah satu langkah paling mencolok yang diambil Cak Ji adalah memanfaatkan media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok.

"Media sosial tidak hanya digunakan untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk meliput segala kegiatan yang dilakukan Cak Ji saat blusukan atau melakukan inspeksi mendadak (sidak)," ungkap Irfa’i saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2025).

Irfa’i menambahkan bahwa gaya komunikasi Cak Ji yang populis dan dekat dengan masyarakat Surabaya berhasil menangkap aspirasi warga.

Baca juga: Ke Armuji, Warga Surabaya Adukan PHK Sepihak Universitas, Sebut Korbannya sampai Meninggal dan Sakit

"Orang Surabaya itu kan enggak suka orang yang terlalu berjarak juga," ujarnya.

Salah satu isu yang berhasil diangkat adalah penahanan ijazah karyawan, yang awalnya berawal dari masalah individu tetapi kemudian membongkar akar permasalahan hingga ke tingkat nasional.

"Tentang isu ijazah, Cak Ji berhasil membongkar mata rantai permasalahan struktural ini, di mana penahanan ijazah yang sebelumnya dinormalisasi di banyak tempat," ujarnya.

Meskipun telah melakukan berbagai perubahan, Irfa’i mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh pemerintah kota.

Isu-isu krusial seperti pemerataan pendapatan, pembangunan, kemiskinan, keamanan, kriminalitas, penataan hunian, dan kebersihan sungai masih perlu ditangani.

"Karena Surabaya itu kota besar, penduduknya padat, banyak pendatang, dan terlihat jelas ketimpangan pembangunan di setiap daerah. Misalnya, daerah pusat mungkin sudah sangat tertata, tetapi di pinggiran utara masih cukup terlihat ketimpangannya," jelasnya.

Irfa’i berpendapat masih terlalu dini menilai kinerja Pemerintah Kota Surabaya dalam 100 hari kerja.

Baca juga: Armuji Terima Aduan Warga dan Janji Sidak, Ada Kasus Pertanahan serta Sengketa Rumah

Menurutnya, mendorong perubahan dan menyelesaikan berbagai masalah di Surabaya tidak bisa dilakukan secara instan.

"Kita berharap di periode kedua ini pemerintah akan lebih transformatif dan progresif dalam mendorong pembangunan serta memecahkan berbagai persoalan sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya di Surabaya yang sangat luas ini," tuturnya.

Ia menekankan pentingnya untuk terus memantau perkembangan yang dibawa oleh pemimpin Surabaya ke depannya.

"Terobosan Cak Ji dalam komunikasi politik adalah dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial dan melibatkan berbagai kelompok untuk menyukseskan strategi komunikasi politik tersebut," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau