Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Warga Surabaya Memiliki LRT Segera Terwujud, Khofifah Bakal Kerja Sama dengan Inggris, Ini 2 Koridornya

Kompas.com, 2 Juni 2025, 18:18 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Pemprov Jawa Timur terus mematangkan pembangunan sarana transportasi terintegrasi di wilayah Gerbangkertasusila.

Terutama untuk penghubung di Surabaya Raya, dikatakannya sarana transportasi massal di Kota Surabaya kini tengah menjadi prioritas untuk direalisasikan dalam waktu dekat.

Ia menyebutkan, pihaknya sudah membahas rencana realisasi transportasi massal untuk menghubungkan antar kawasan di Kota Surabaya dengan Duta Besar Inggris di Indonesia yaitu Dominic Jermey.

Ia bahkan sudah merekomendasikan agar moda transportasi yang digunakan nantinya adalah LRT.

“Insya Allah bulan depan mudah-mudahan hasil feasibility study (FS) dari pemerintah Inggris sudah bisa diluncurkan,” tegas Khofifah, Senin (2/6/2025).

Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Penyekapan Surabaya

“Dan kalau opsinya adalah trem ataukah MRT, maka saya sampaikan lebih baik menggunakan LRT saja,” tegasnya.

Lebih lanjut, dalam pertemuan dengan Duta Besar Inggris pekan lalu, Khofifah menegaskan bahwa yang dibahas adalah gambaran studi kelayajan transportasi perkotaan berbasis rel di Surabaya hasil kajian dari PwC dan Mott MacDonald yang dilakukan tahun 2024-2025.

Studi kelayakan ini merupakan hasil tindak lanjut dari pra-FS JICA dengan fokus survei terkini terkait transportasi public di wilatah metropolitan Surabaya untuk tiga koridor.

Untuk koridor barat ke tengah yaitu dari Unesar-Darmo, kemudian koridor utara ke tengah yaitu dari Pasar Turi-Wonokromo dan koridor pusat ke selatan yaitu dari Wonokromo-Juanda.

Dalam kajian tersebut diberikan opsi untuk koridor Unesa-Darmo menggunakan Trem dengan estimasi biaya Rp 8,1 trilliun.

Baca juga: Eri Cahyadi Ungkap Stunting Turun Drastis di Surabaya Jadi 1,6 Persen

Kemudian opsi untuk koriodr dari Darmo-Pasar Turi menggunakan trem dengan estimasi biaya Rp 12,76 trilliun.

Sedangkan dari Wonokromo-Juanda ditawarkan opsi menggunakan MRT dengan estimasi biaya Rp 20,96 trilliun.

Dari bahasan tersebut, LRT dikatakan Khofifah adalah moda transportasi massal yang paling memungkinkan.

Sebab jika MRT, berdasarkan kajian, biaya yang dibutuhkan terlampau mahal.

Sedangkan jika opsinya trem, kondisi dalam Kota Surabaya sudah cukup padat dan trem hanya bisa digunakan di dalam kota.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau