SURABAYA, KOMPAS.com - Tersangka admin grup inses Facebook, IDG (44) warga Denpasar, Bali, yang ditangkap di Gresik, mengaku berniat mengumpulkan orang lain yang memiliki fantasi hubungan keluarga.
Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan, pelaku sudah membuat grup bernama 'Cinta Sedarah' tersebut tahun 2022. Lalu, dia mengumpulkan orang dengan fantasi serupa.
"Bahwa grup (Cinta Sedarah) ini dibikin untuk mengumpulkan (orang dengan) fantasi yang sama terhadap keluarga atau ikatan saudara," kata Rovan kepada awak media, Selasa (27/5/2025).
Baca juga: Admin Cinta Sedarah Ditangkap, Sempat Ganti Nama Grup Usai Diancam, Ini Motifnya
Kemudian, tersangka mengunggah konten hubungan dengan keluarga berupa file video dan tulisan. Dengan demikian, orang dengan fantasi serupa bisa mengonsumsi secara langsung.
"Sehingga dikumpulkanlah fantasi yang sama ini ke dalam satu grup, sebagai wadah untuk mereka bisa membaca atau menyalurkan fantasi mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang kesehariannya bekerja di perusahaan travel itu, berhasil mengumpulkan sebanyak 32.000 pengikut. Dia memilih beberapa orang untuk menggungah konten yang sama.
"Awalnya hanya 200 followers atau members, lalu sekarang meningkat menjadi 32 ribu. Peran tersangka sebagai admin, dia yang memilih siapa saja anggota member yang bisa memposting," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, admin grup Facebook Cinta Sedarah diringkus tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik.
Baca juga: Admin Grup Cinta Sedarah Ditangkap Tim Macan Giri Polres Gresik
Pelaku berinisial IDG (44), warga Denpasar, Provinsi Bali. Keberadaannya diburu Polres Gresik di Bali.
Polres Gresik menangkap admin grup ini setelah menerima laporan dari warga Gresik, yang resah adanya grup itu.
Mengingat Gresik adalah kota Santri, dikhawatirkan grup FB Cinta Sedarah ini bisa merekrut atau mempengaruhi warga Gresik.
Penangkapan admin FB Grup Cinta Sedarah tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al Qarni Aziz.
Setelah menerima laporan masyarakat, pihaknya langsung bergerak melakukan serangkaian penyelidikan.
"Hasil penyelidikan tersebut, didapati admin grup Cinta Sedarah yang kini sudah berganti nama Suka Duka itu berada di Pulau Bali. Tim langsung bergerak melakukan penangkapan terhadap pelaku IDG selaku admin grup di Bali," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang