Editor
SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan bahwa jumlah pasien dengan keluhan kecanduan judi online (judol) di RS Jiwa Menur meningkat.
Saat ini, ada 51 pasien dengan indikasi adiksi (kecanduan) judi online. Bahkan, di antaranya ada yang usia remaja 14 tahun dan usia 70 tahun.
“Jumlahnya meningkat karena di tahun 2024 hanya ada 68 pasien. Dan sekarang baru bulan Mei sudah ada 51 pasien,” kata Emil saat diwawancara di Grahadi, Rabu (21/5/2025).
Melihat fenomena ini, Emil menilainya sebagai kabar baik. Sebab, menurut dia, ada peningkatan kesadaran dari masyarakat dan keluarga untuk memberikan pertolongan kepada anggota keluarga yang memang mengalami kecanduan judi online.
“Karena kecanduan adalah kondisi psikologis yang harus ditangani oleh pakar. Nah layanan ini sudah diverifikasi oleh Kemenkes RSJ Menur kita memiliki kompetensi untuk menangani itu,” kata Emil.
Baca juga: Komdigi Blokir Website PeduliLindungi Usai Disusupi Konten Judi Online
Ia memastikan bahwa penanganan yang dilakukan di RSJ Menur dilakukan secara humanis dan bersifat solutif terhadap pasien yang mengalami adiksi.
Emil tak sepakat jika layanan RSJ menur ini dinilai sebagai upaya pemerintah membantu untuk mengatasi utang judi online. Menurut dia, yang dilakukan pemerintah yakni membantu menghilangkan adiksinya.
“Jadi, ada yang stres gara-gara kalah judi. Kami tekankan, beda antara kecanduan dengan stres kalah judi. Kalau orang stres kalah judi itu ada penanganannya namanya trauma healing. Tetapi yang saat ini kita bicarakan adalah kecanduan, kecanduan tuh ada yang enggak bisa lepas gitu. Judi online ya, nah inilah yang kemudian diatasi,” ucap Emil.
Tak hanya rentang usia yang menjadi perhatian dalam hal ini. Namun, kata Emil, pasien korban judi online yang dirawat di RSJ Menur ternyata juga berasal dari berbagai latar belakang profesi.
“Yang menarik itu, ada yang pendidikannya S1 bahkan ada yang merupakan konsultan keuangan, jadi mereka ini berbagai latar belakang. Artinya judi online ini tidak memandang latar belakang,” kata Emil.
Untuk judi online, ada susunan saraf pusat yang terpengaruh, ada sebuah dopamin yang kemudian muncul yang menyebabkan ketergantungan.
Menurut dia, ini berkaitan dengan susunan saraf pusat sehingga ditangani oleh psikiatrik.
“Jadi, psikolog sama psikiater beda. Psikiater ini bahkan bisa meresepkan obat untuk menangani kondisi-kondisi kejiwaan gitu. Jadi yang ditangani di RSJ Menur ini ada yang menginap dan ada yang rawat jalan ya, karena dia bisa merugikan diri sendiri atau bahkan orang-orang terdekatnya,” ucap Emil.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "51 Pejudi Online Dirawat di RSJ Menur Surabaya, Emil: Sembuhkan Kecanduannya, Bukan Lunasi Utangnya."
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang