Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkapan Kekecewaan Keluarga Korban Tabrakan Kereta Vs Motor di Magetan: KAI Hanya Mengirim Ucapan

Kompas.com, 21 Mei 2025, 07:15 WIB
Sukoco,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Salah satu keluarga korban tabrakan antara KA Malioboro Ekspres dengan 7 motor di Jalan Pelintasan Langsung (JPL) 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap PT KAI.

PT KAI dinilai tidak menunjukkan empati kepada keluarga korban tewas dalam kecelakaan tersebut.

Jupri, ayah dari korban meninggal, Resyka Nadya Maharani Putri, warga Gemarang, Madiun, menyampaikan rasa kecewanya itu kepada Kapolres Magetan saat acara penyerahan santunan korban di Pendapa Surya Graha.

Baca juga: Tabrakan KA Malioboro Ekspres Vs 7 Motor di Magetan, Polisi Periksa 7 Saksi

Dia menyesalkan tak satu pun perwakilan dari PT KAI Daop 7 Madiun yang datang ke rumahnya.

“Hanya mengirimkan ucapan selamat berduka cita, tanpa ada orang yang mewakili ke kami,” ujar Jupri di hadapan Kapolres dan Kepala KAI Daop 7 Madiun, Suharjono, Selasa (20/5/2025).

Jupri mengaku tidak menyalahkan siapa pun dalam kecelakaan yang menewaskan 4 orang itu, termasuk anaknya. Ia hanya kecewa karena tidak ada perwakilan dari Daop 7 selaku pemangku di wilayah terjadinya kecelakaan yang memberikan empati.

Baca juga: Tabrakan KA Malioboro Ekspres dengan 7 Motor di Magetan Terjadi Usai Palang Pintu Dibuka

“Kalau ada niat minta maaf, kami pun akan menerima dan saling memaafkan. Tapi mana orangnya?” imbuhnya.

Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa yang dicurhati Jupri langsung menenangkan keluarga korban bahwa semua yang hadir di ruang rapat Kantor Bupati Magetan, bahkan masyarakat, turut berduka cita terhadap kejadian tersebut.

Dia meminta keluarga korban memahami bahwa KAI membutuhkan waktu untuk melakukan koordinasi dengan pimpinan mereka.

“KAI ini merupakan organisasi BUMN yang kegiatan ranting mulai dari pelaksana lapangan sampai kepada kepalanya itu berjenjang,” ujarnya.

Kepala KAI Daop 7 Madiun, Suharjono, yang hadir dalam kegiatan tersebut enggan memberikan tanggapan terkait kekecewaan keluarga korban meninggal dalam kecelakaan KA Malioboro Ekspres relasi Purwokerto-Malang yang menabrak 7 pemotor itu.

Usai kegiatan santunan kepada keluarga korban, Kepala Daop 7 Madiun justru tidak terlihat.

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, yang ditemui sejumlah awak media, mengaku bahwa PT KAI turut prihatin dan menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban dan keluarganya atas kecelakaan tersebut.

Terkait penyebab kecelakaan, dia menyerahkan semua permasalahan kecelakaan tersebut ke pihak kepolisian karena saat ini pihak Kepolisian Resor Magetan masih melakukan penyelidikan.

“Yang jelas kita sampaikan turut prihatin dan berduka cita kepada seluruh korban. Kata Kapolres, sedang dalam penanganan, semua satu pintu ya,” ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Surabaya
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Surabaya
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Surabaya
Muhaimin Iskandar Masukkan Kurikulum Kemandirian untuk Santri di Ponpes agar Siap Kerja
Muhaimin Iskandar Masukkan Kurikulum Kemandirian untuk Santri di Ponpes agar Siap Kerja
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Bangun Fasilitas di Lapangan Karanggayam, Termasuk Kolam Air Panas-Dingin
Pemkot Surabaya Bakal Bangun Fasilitas di Lapangan Karanggayam, Termasuk Kolam Air Panas-Dingin
Surabaya
2 Rumah Pompa Dioperasikan, Jalan Raya Porong Lama Sidoarjo Masih Ditutup Akibat Banjir
2 Rumah Pompa Dioperasikan, Jalan Raya Porong Lama Sidoarjo Masih Ditutup Akibat Banjir
Surabaya
Cekcok dengan Teman, Pemuda di Malang Tewas Ditusuk Sajam
Cekcok dengan Teman, Pemuda di Malang Tewas Ditusuk Sajam
Surabaya
Pengakuan Terduga Pencuri yang Bacok Aiptu Kurniawan di Lumajang
Pengakuan Terduga Pencuri yang Bacok Aiptu Kurniawan di Lumajang
Surabaya
Di Tengah Gegap Gempita Laga, Suporter Persewangi Kumpulkan Donasi untuk Bencana Sumatera
Di Tengah Gegap Gempita Laga, Suporter Persewangi Kumpulkan Donasi untuk Bencana Sumatera
Surabaya
Hasil Uji Lab, Keracunan Massal di Ngawi akibat Bakteri Nitrit di Menu MBG Sayur Acar
Hasil Uji Lab, Keracunan Massal di Ngawi akibat Bakteri Nitrit di Menu MBG Sayur Acar
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau