Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Para Penumpang di Terminal Sumenep Kompak Nyanyi Lagu "Indonesia Raya"...

Kompas.com, 16 Mei 2025, 11:13 WIB
Nur Khalis,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Pemandangan berbeda terlihat di Terminal Tipe A Arya Wiraraja Sumenep, Jawa Timur, pada pukul 09.42 WIB, Jumat (16/5/2025).

Awalnya, para penumpang bus, yang mayoritas akan menuju Ibu Kota Jakarta untuk mengadu nasib, diimbau untuk berdiri dengan sikap sempurna melalui pengeras suara.

"Dalam rangka meningkatkan semangat nasionalisme, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, sesaat lagi lagu 'Indonesia Raya' akan dikumandangkan."

"Dimohon kepada petugas dan pengunjung Terminal Tipe A Arya Wiraraja untuk dapat berdiri dengan sikap sempurna," kata Agus, petugas terminal, melalui pengeras suara.

Baca juga: Lagu Indonesia Raya Mengawali Aksi Hari Buruh 2025 di Depan Gedung DPR

Mendengar permohonan itu, para penumpang yang di antaranya ada pula anak-anak dan remaja, lantas berdiri untuk bersiap menyanyikan lagu "Indonesia Raya".

Para penumpang yang berada di ruang tunggu tampak hikmat menyanyikan lagu yang pertama kali diperkenalkan dalam Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 itu.

Bagi para penumpang, menyanyikan lagu karya WR Soepratman saat akan menaiki bus masih jarang terjadi.

Sebagian di antara mereka ada yang merekam suasana saat para penumpang kompak menyanyikan "Indonesia Raya".

Seorang penumpang bus tujuan Jakarta, Tolak, mengaku baru pertama kali ikut menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" saat berada di terminal.

"Biasanya saya hanya main ponsel, video call keluarga, sebelum naik bus. Ini ada nyanyi bersama 'Indonesia Raya'," kata Tolak sambil tersenyum.

Baca juga: Koster Wajibkan Instasi Pemerintah dan Swasta di Bali Kumandangkan Lagu Indonesia Raya Setiap Hari

Dia mengaku sudah sekitar enam tahun merantau ke Jakarta. Setiap kali transit di terminal, baik saat berangkat maupun pulang dari perantauan, dia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan tahun 1924 itu.

Hal senada disampaikan oleh Fudali, warga Kecamatan Manding yang akan menjaga toko klontong di Surabaya.

"Saya sudah beberapa kali naik dari sini, tapi baru kali ini diminta menyanyikan lagu nasional," tutur dia.

Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Arya Wiraraja Sumenep, Handoko Imam Hanafi, mengungkapkan, kegiatan menyanyikan lagu "Indonesia Raya" memang baru dimulai sejak satu minggu terakhir.

Baca juga: Cirebon Wajibkan Instansi dan Sekolah Kumandangkan Indonesia Raya Setiap Hari

"Ini adalah inisiatif kami. Niatnya untuk menjaga spirit nasionalisme di mana pun berada, termasuk di terminal," ujar dia.

Rencana, kegiatan ini akan digelar secara rutin setiap hari karena respons penumpang, petugas terminal, dan pengunjung antusias.

"Alhamdulillah responsnya bagus, sejauh ini belum ada yang komplain, dan ini menjadi hal baru bagi penumpang," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau