Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Ambruk Belum Tertangani, DPRD Magetan Kecam Dinas Pendidikan karena Alokasikan Anggaran Kurang dari 10 Persen

Kompas.com, 14 Mei 2025, 10:13 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – DPRD Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengecam langkah Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan yang hanya mengalokasikan kurang dari 10 persen dari anggaran hasil efisiensi untuk sektor pendidikan.

Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Magetan, Didik Haryono, menyatakan bahwa hasil efisiensi anggaran di daerah tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 40 miliar, dan seharusnya setidaknya 20 persen dari jumlah tersebut digunakan untuk pendidikan.

“Sekda sebagai ketua anggaran itu Rp 40 miliar. Tetapi saya konfirmasi ke dinas pendidikan, yang dialokasikan untuk pendidikan itu tidak ada 10 persen."

Baca juga: Gubernur Dedi Mulyadi Akan Bangun Ribuan Ruang Kelas Baru Hasil Efisiensi Anggaran

"Dari Rp 40 miliar itu tidak ada 20 persen. Makanya saya prihatin,” ujar Didik Haryono saat ditemui di salah satu kegiatan diskusi pendidikan pada Rabu (14/5/2025).

Didik juga menyoroti laporan dinas pendidikan mengenai jumlah sekolah rusak yang mencapai 90 unit.

Menurutnya, jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan kenyataan di lapangan, di mana lebih dari 100 bangunan sekolah membutuhkan perbaikan segera.

Ia menegaskan bahwa 20 persen dari hasil efisiensi anggaran Rp 40 miliar, atau sekitar Rp 8 miliar, seharusnya dialokasikan untuk perbaikan bangunan sekolah.

“Anggaran untuk pendidikan harus besar, minimal 20 persen. Saya berharap hasil efisiensi 20 persen untuk pendidikan."

Baca juga: Cerita Pilu dari Ruang Kelas Sekolah di Bogor, 171 Siswa Diduga Keracunan Menu MBG

"Kalau Rp 40 miliar, 20 persennya Rp 8 miliar untuk pendidikan. Nanti di PAK (perubahan anggaran keuangan) begitu lagi sehingga sekolah yang rusak berat ini segera tertangani,” imbuhnya.

Didik menambahkan, penggunaan anggaran pendidikan seharusnya diprioritaskan untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang sudah rusak dan ambruk di Kabupaten Magetan.

Ia menegaskan bahwa instruksi presiden (Inpres) sudah jelas dan tegas bahwa pendidikan merupakan superprioritas, namun dinas pendidikan gagal mengalokasikan anggaran dengan benar.

“Kesalahannya ada di komitmen TAPD. Karena pemanfaatan efisiensi anggaran itu tidak harus melalui perubahan APBD, cukup melalui penjabaran keuangan, dan itu kewenangan murni di eksekutif,” ucapnya.

Baca juga: Infrastruktur Pendidikan Jateng Memprihatinkan, 1.868 Ruang Kelas Rusak

Didik juga berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan segera melakukan pendataan yang akurat, serta mempermudah komunikasi antara kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan.

Dengan memiliki data yang jelas mengenai jumlah sekolah yang mengalami kerusakan berat dan prioritas rehabilitasi, diharapkan sekolah-sekolah yang ambruk dapat segera diperbaiki dan dimanfaatkan kembali untuk kegiatan belajar mengajar.

“Investasi pendidikan tidak bisa dinikmati dalam jangka waktu dekat, tetapi kita tidak akan bisa mencapai Indonesia Emas kalau masalah pendidikan tidak segera ditangani,” pungkas Didik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau