Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arema FC Soroti Standar Pengamanan dalam Insiden Pelemparan Batu ke Bus Tim Persik Kediri

Kompas.com, 12 Mei 2025, 17:25 WIB
Imron Hakiki,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Insiden pelemparan batu yang mengakibatkan kaca bus tim Persik Kediri pecah terjadi setelah pertandingan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (11/5/2025) malam.

Arema FC menyoroti standar pengamanan yang diterapkan oleh petugas keamanan di area tersebut.

General Manager (GM) Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyatakan harapannya agar pihak keamanan melakukan evaluasi menyusul insiden tersebut.

Ia menegaskan bahwa pelemparan batu terjadi di area zona 4, yang seharusnya menjadi tanggung jawab petugas keamanan.

"Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion yang seharusnya menjadi konsen pihak keamanan," katanya, Senin (12/5/2025).

Baca juga: Kerusuhan Kanjuruhan dan Efek Gas Air Mata

Baca juga: Ledakan Amunisi di Garut, TNI Beberkan Dugaan Penyebab dan Kebiasaan Warga

Pelemparan bus Persik Kediri

Rombongan Persik Kediri yang membawa pemain, pemain dan official tim persiapan pulang ke Kediri usai insiden kaca bus pecah karena dilempar batu oleh oknum usai menjalani laga pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 melawan tuan rumah Arema FC yang berakhir dengan kemenangan tim tamu 3-0 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (11/5/2025) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Rombongan Persik Kediri yang membawa pemain, pemain dan official tim persiapan pulang ke Kediri usai insiden kaca bus pecah karena dilempar batu oleh oknum usai menjalani laga pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 melawan tuan rumah Arema FC yang berakhir dengan kemenangan tim tamu 3-0 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (11/5/2025) malam.

Yusrinal juga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden ini.

"Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri. Jika pelaku kecewa terkait penyelenggaraan atau karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?" ujarnya.

Lebih lanjut, Yusrinal menambahkan bahwa manajemen Arema FC telah melakukan berbagai peningkatan dalam sisi produksi pertandingan sesuai dengan regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan (renpam).

Baca juga: Penjelasan Kemenpora soal Pemukulan terhadap Suporter Indonesia di Malaysia

Ia mengungkapkan bahwa untuk dua laga perdana Arema FC, termasuk pertandingan melawan Persik Kediri, manajemen telah mengeluarkan dana lebih dari Rp 1 miliar.

"Dari sisi produksi, semua upgrading kita lakukan mulai ring 1, ring 2, sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan renpam. Kami memahami semua harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan jalannya pertandingan, kami memahami ini 'Stadion Kanjuruhan'," kata Yusrinal.

Sebelumnya, bus yang membawa rombongan pemain Persik Kediri dilempari batu oleh oknum suporter saat keluar dari Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Menpora Malaysia soal Rusuh Suporter Indonesia: Kita Pastikan Keadilan Itu Ada...

Akibat insiden tersebut, kaca samping bus pecah dan berlubang, serta dua anggota rombongan, termasuk pelatih dan asisten pelatih, mengalami luka ringan akibat serpihan kaca.

Manajer Tim Persik Kediri, Moch Syahid, menjelaskan bahwa insiden pelemparan batu terjadi setelah bus rombongan tim keluar dari gerbang stadion.

"Sebelum bus keluar dari area Stadion Kanjuruhan, situasinya cukup kondusif dan tertib. Namun, setelah keluar gerbang, semua rombongan kaget saat tiba-tiba ada beberapa lemparan batu mengenai jendela kaca bus dari sebelah kiri," ungkapnya.

Syahid juga menambahkan bahwa meskipun ada patroli dan pengawalan polisi, posisi mereka berada di depan bus.

"Patroli dan Pengawalan (Patwal) polisi sebenarnya ada, tapi di depan bus kami," pungkasnya.

Baca juga: Suporter Sering Berulah, Ada Apa dengan Sepak Bola Kita?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau