Menurut Faisol, perjalanan ibadah haji tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Biasanya, syarikah haji akan diberikan saat para calon jemaah haji sudah sampai di Arab Saudi. Namun, tahun ini syarikah diberikan sebelum pemberangkatan.
Faisol mengaku, Kemenag Lumajang sempat keteteran dengan regulasi baru ini.
Sebab, harus menghubungi calon jemaah yang sudah menerima syarikah untuk berangkat hari ini.
"Iya betul sempat agak panik, karena memang baru tadi pagi ada pemberitahuan dan langsung kami hubungi, tapi inilah panggilan Allah harus siap kapan saja," terangnya.
Baca juga: 1 Calon Haji Bandung Barat Gagal Berangkat, 441 Orang Kloter Pertama Terbang ke Tanah Suci
Faisol menegaskan, kebijakan baru ini bukan berasal dari Kementerian Agama Republik Indonesia, melainkan aturan baru dari Pemerintah Arab Saudi.
"Saya sampaikan kepada jemaah haji, bahwasannya ini bukan kami. Ini memang regulasi yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi, dan mau tidak mau kementerian agama sebagai penyedia ibadah haji harus mengikutinya, karena kami tamu, mereka tuan rumahnya," tegasnya.
Lebih lanjut, Faisol meminta seluruh KBIHU di Lumajang untuk memahami aturan baru tersebut.
Ia berharap, calon jemaah haji yang sudah menerima syarikah haji untuk segera diberangkatkan oleh KBIHU.
"Jadi saya berharap kepada seluruh KBIH se-Lumajang, tolong kalau memang jemaah haji sudah ada visa, sudah ada syarikah, dan itu waktunya diberangkatkan, mohon untuk segera mengikuti aturan regulasi kami," pinta Faisol.
Pasalnya, apabila calon jemaah haji menolak berangkat terlebih dahulu, dikhawatirkan tidak mendapatkan pesawat untuk berangkat ke Tanah Suci.
"Jadi mekanismenya kalau sudah dapat syarikah ini sudah disediakan pesawat, misal dia tidak mau berangkat dan menunggu rombongannya, kalau tidak dapat pesawat bagaimana, malah repot," jelasnya.
Meski begitu, Faisol menerangkan, para calon jemaah haji tidak perlu khawatir terpisah dari rombongannya.
Sebab, saat pelaksanaan ibadah haji di Makkah dan Madinah tetap dilakukan secara bersama-sama sesuai rombongan dan regu yang telah dibentuk.
"Nanti di sana tetap bareng, hanya pemberangkatannya saja sesuai dengan turunnya syarikah haji," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang