Editor
SURABAYA, KOMPAS.com - Kalangan buruh di Jawa Timur ingin menjadikan sosok Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, untuk memeroleh gelar Pahlawan Nasional, Kamis (1/5/2025).
Tuntutan tersebut dinilai logis oleh Koordinator Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Jatim, Anthony Matondang, saat ditemui awak media di sela peringatan Hari Buruh 2025 di depan Gedung Grahadi Surabaya.
Anthony menganggap sosok Gus Dur tak lagi diragukan rekam jejak historinya yang berkontribusi dari segi pemikiran, sosial serta politik dalam aspek kemanusiaan, kesetaraan dan perdamaian.
Sepak terjang Gus Dur yang begitu berpengaruh itu, terbukti selama ataupun setelah tidak lagi menduduki jabatan publik sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Saya sepakat kalau Gus Dur diusulkan sebagai Pahlawan Nasional, Gus Dur itu identik dengan kesetaraan dan sifat sosialnya artinya tidak ada pertentangan di situ," ujar Anthony.
Baca juga: Hasan Nasbi Mundur, Ini Jubir Presiden dari Era Gus Dur Hingga Prabowo
Namun, di lain sisi, Anthony mengaku, keberatan jika penyematan gelar Pahlawan Nasional itu, ditujukan pada Presiden kedua RI Soeharto.
Belakangan, diketahui juga Soeharto sedang diusulkan oleh para ahli warisnya agar memperoleh penyematan gelar kepahlawanan tersebut.
Menurutnya, sepak terjang kehidupan Soeharto semasa zaman orde baru dinilai bertentangan dengan perjuangan para aktivis pejuang reformasi pada masa itu.
Baca juga: Prabowo Disebut Bakal Putuskan Gelar Pahlawan untuk Soeharto Tahun Ini
"Tapi satu hal akan terjadi pertentangan pada sosok Soeharto jika dijadikan Pahlawan Nasional sangat bertentangan sekali. Karena fakta historisnya sangat melukai kawan-kawan korban kejadian-kejadian di Orde Baru," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Hari Buruh 2025, Buruh di Jatim Usul Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang