LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meletus pada Selasa (29/4/2025).
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak 5 kali sejak pukul 00.00 hingga 12.00 WIB.
Tiga erupsi di antaranya dapat diamati secara visual, sedangkan dua lainnya tidak tampak karena gunung tertutup kabut.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus Senin Petang, Semburkan Kolom Abu Setinggi 900 Meter
Erupsi pertama yang dapat diamati terjadi pada pukul 05.17 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 900 meter di atas puncak kawah yang mengarah ke barat dan barat laut.
Disusul, pada pukul 09.05 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi berupa kolom abu berintensitas tebal dengan tinggi 700 meter yang mengarah ke barat laut.
Terbaru, Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 11.13 WIB, dengan semburan kolom abu tebal membubung setinggi 700 meter mengarah ke barat.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 29 April 2025, pukul 11.13 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak," tulis petugas PPGA Semeru, Yadi Yuliandi, dalam keterangan tertulis pada Selasa (29/4/2025).
Baca juga: Lebih Berat dari Tuntutan Jaksa, Terdakwa Ladang Ganja Gunung Semeru Divonis 20 Tahun Penjara
Sebagai informasi, pada Senin (28/4/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 40 kali.
Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang