Editor
JEMBER, KOMPAS.com - Khususnya untuk alokasi anggaran penyelenggaraan event tahunan Jember Fashion Carnaval (JFC) yang tahun ini mencapai Rp 1,9 miliar. Padahal dalam APBD 2025, alokasi bantuan untuk parade fashion itu semula Rp 1,5 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jember, Bambang Rudianto menjelaskan bahwa alokasi tersebut, berdasarkan hasil efisiensi anggaran yang dilakukan pemda. Setelah dilakukan efisiensi, ada tambahan Rp 400 juta untuk JFC.
"Event JFC yang awalnya dialokasikan Rp 1,5 miliar, akan ditambah Rp 400 juta. Beberapa kegiatan yang bisa menimbulkan multiplier effect itu yang akan kami kedepankan,” kata Bambang, Kamis (17/4/2025).
Baca juga: Jadi Lokasi JFC 2022, Ini Profil dan Sejarah Kabupaten Jember
Bambang menjelaskan, ada penambahan jatah anggaran untuk JFC karena event tersebut adalah simbol Jember di mata dunia.
"Dukungannya pun tidak hanya datang dari daerah. Tetapi juga nasional dari Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, juga dari dunia internasional dalam hal ini beberapa negara seperti Jepang,” paparnya.
Ia menilai, hal itu juga wajar dilakukan Pemkab Jember, karena event tahunan tersebut bisa mendatangkan banyak wisatawan dari luar negeri, yang berdampak besar terhadap geliat ekonomi masyarakat.
"JFC akan menyedot banyak pemasukan di Jember, baik itu peningkatan omzet UMKM hingga okupansi hotel dan penginapan. Jadi kami memberikan stimulan tetapi feedback dan profitnya luar biasa,” ujar dia.
Baca juga: Kisruh Plh Kadinkes Jember, Legislator: Tindakan Tidak Etis, Gaji Nakes Sampai Terlambat 1 Pekan
Meski begitu Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto mengaku terkejut dengan penambahan anggaran itu, karena diputuskan saat masa penghematan anggaran.
“Kenapa ada penambahan sampai Rp 400 juta? Saat event-event lain yang punya kultur dan sejarah dan berdampak pada perekonomian masyarakat, malah dihilangkan anggarannya,” ujar Candra.
Seharusnya, kata Candra, penambahan anggaran untuk satu program tidak sampai mengurangi alokasi untuk kegiatan yang lain.
"Seharusnya program lainnya tidak dipangkas apalagi sampai meniadakannya. Maka ke depan Disparbud harus punya prioritas program-program yang akan ditampilkan dalam kalender pariwisata dan budaya di Jember,” tegas Candra.
Terlepas dari itu, Candra berharap JFC bisa memberikan efek domino untuk pertumbuhan ekonomi daerah, karena kabarnya tamu dari luar negeri pada event tahunan ini lebih banyak.
“Maka jadikan momen JFC ini menjadi media diplomasi ekonomi budaya dan pariwisata yang nantinya membawa dampak baik bagi Jember,” pesan legislator Fraksi PDI Perjuangan ini.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Hasil Efisiensi, Pemkab Jember Malah Naikkan Anggaran JFC Jadi Rp 1,9 Miliar, DPRD Mengaku Kaget.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang