Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 11 Ruas Jalan Rusak di Lumajang yang Diperbaiki Tahun Ini

Kompas.com, 11 April 2025, 15:33 WIB
Miftahul Huda,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berencana memperbaiki 11 ruas jalan kabupaten yang mengalami kerusakan pada tahun ini.

Total panjang 11 ruas jalan tersebut mencapai 50,9 kilometer yang mana 29,63 kilometer di antaranya dalam kondisi rusak.

Tahun ini, Pemkab Lumajang menargetkan perbaikan sepanjang 10,69 kilometer yang terbagi di 11 ruas jalan yang telah diidentifikasi yakni:

  • Jalan Krasak - Pandansari, rusak 1,16 kilometer, akan diperbaiki seluruhnya.
  • Jalan Grobogan - Curah Petung, rusak 3,45 kilometer, akan diperbaiki sepanjang 1 kilometer.
  • Jalan Klakah - Sawaran Kulon, rusak 4,16 kilometer, akan diperbaiki 1 kilometer.
  • Jalan Ranu Bedali - Tegalsono, rusak 2,5 kilometer, akan diperbaiki 1 kilometer.
  • Jalan Kebonan - Curah Petung, rusak 2,19 kilometer, akan diperbaiki 1 kilometer.
  • Jalan Pajarakan - Ledoktempuro, rusak 3,37 kilometer, akan diperbaiki 1 kilometer.
  • Jalan Umbul - Pajarakan, rusak 3,83 kilometer, akan diperbaiki 1 kilometer.
  • Jalan Padang - Kalisemut, rusak 1,39 kilometer, akan diperbaiki 1 kilometer.
  • Jalan Mojo - Kenongo, rusak 1,69 kilometer, akan diperbaiki 750 meter.
  • Jalan Gesang - Tumpeng, rusak 3,56 kilometer, akan diperbaiki 1 kilometer.
  • Jalan Sumberwuluh - Gunung Sawur, rusak 2,33 kilometer, akan diperbaiki 0,78 kilometer.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyatakan bahwa tidak semua ruas jalan rusak dapat diperbaiki tahun ini karena keterbatasan anggaran yang tersedia di APBD Lumajang.

Baca juga: Sekolah di Lumajang Ini Terpaksa Liburkan Siswa yang Kerap Terisolasi Banjir Lahar Semeru

Meski demikian, Indah berjanji akan segera menganggarkan perbaikan jalan dalam perubahan APBD pertengahan tahun ini agar semua jalan rusak di Lumajang dapat dilalui warga dengan nyaman.

"Memang belum bisa semuanya karena anggaran yang kami punya terbatas, tapi kami akan segera anggarkan lagi, intinya kami bekerja keras untuk rakyat," kata Indah di Lumajang, Jumat (11/4/2025).

Indah menjelaskan bahwa dana untuk perbaikan 11 jalan rusak ini diambil dari efisiensi anggaran perjalanan dinas serta kegiatan dinas yang dapat ditunda.

“Anggaran pembangunan jalan ini berasal dari efisiensi belanja pemerintah daerah. Kami geser beberapa kegiatan yang bisa ditunda, termasuk pada anggaran perjalanan dinas dan kebutuhan operasional,” tambahnya.

Baca juga: 1 Korban Hilang Terseret Ombak di Pantai Bambang Lumajang Ditemukan Meninggal, Keponakannya Masih Dicari

Rencananya, proses peningkatan atau perbaikan jalan ini akan dimulai pada Juni 2025.

Pembangunan belasan ruas jalan ini menjadi program prioritas pembangunan daerah tahun ini.

“Perbaikan ini adalah tentang menjamin masa depan anak-anak yang berangkat sekolah, ibu-ibu yang pergi ke pasar, dan petani yang membawa hasil panen,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau