Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Lamongan, Mudik dari Labuan Bajo Bersama Rombongan 50 Orang

Kompas.com, 27 Maret 2025, 16:45 WIB
Izzatun Najibah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Di ruang tunggu lantai 1 Terminal Purabaya Bungurasih Sidoarjo, Jawa Timur, segerombolan orang sedang menunggu jadwal keberangkatan bus.

Barang mereka tidak cukup hanya satu tas ransel, bahkan ukuran jumbo sekalipun.

Mereka membawa barang bawaan berlapis-lapis yang dikemas dalam beberapa tas, termasuk tas ransel, tas jinjing, bahkan kardus bekas.

Wajah mereka tampak lelah setelah mengarungi perjalanan jauh.

Baca juga: Mudik Lebaran, Wali Kota Semarang Ingin ASN Boleh Gunakan Mobil Dinas tapi Terbentur Aturan

Beberapa di antara mereka memilih tidur untuk menghilangkan kantuk sejenak sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

“Kami rombongan 50 orang, dari Labuan Bajo, NTT, kemudian di sini transit untuk pulang ke masing-masing daerah,” kata ketua rombongan, Supardi, saat ditemui Kompas.com di Terminal Purabaya Bungurasih pada Senin (24/3/2025).

Baca juga: Tingginya Animo Mudik Lebaran di Bandara Tjilik Riwut dan Cara Warga Antisipasi Kehabisan Tiket

Selain menahan lelah menempuh perjalanan laut sejak Sabtu (22/3/2025) pukul 14.00 WIB dan baru tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Senin (24/3/2025) pukul 10.00 WIB, mereka juga merasakan lapisan rindu yang harus dibayar setelah hampir empat bulan lamanya tidak menengok keadaan keluarga di kampung halaman.

Beruntung, 50 orang yang bekerja di salah satu proyek pembangunan di Labuan Bajo tersebut mendapat izin cuti dari perusahaan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 2025 di kampung halaman.

“Kalau saya mau pulang ke Lamongan. Jadi dapat libur dari perusahaan semuanya. Ada yang pulang ke Bandung, Malang, Yogyakarta, Semarang, dan daerah lain,” ucap Supardi.

Tidak hanya mendapat izin cuti Lebaran, biaya mudik para pekerja tersebut dari Labuan Bajo, NTT, menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ditanggung perusahaan sebesar Rp 660.000, yang cukup meringankan beban pikir mereka.

Mudik rombongan bersama 50 orang lainnya bagi Supardi bukanlah hal baru.

Setiap kali mendapat jatah libur, mereka kerap memanfaatkan waktu tersebut bersama-sama.

Namun, tak banyak oleh-oleh yang bisa dibawa pulang dari Labuan Bajo.

Selain untuk bekerja, Supardi dan kawan-kawannya harus berhemat selama hidup di tanah rantau.

“Tidak bawa oleh-oleh karena bahan pokok dan segala macamnya di sana serba mahal untuk ukuran kami sebagai pekerja. Kebanyakan soalnya dikirim dari Jawa,” imbuhnya.

Meski belum sepenuhnya terlayani, ia merasa cukup terbantu dengan adanya pos kesehatan saat berada di kapal.

“Kemarin ada cek kesehatan di kapal, bisa cek darah sama kolesterol,” ucapnya dengan sedikit senyum.

Kendati demikian, ia berharap pemerintah maupun pihak swasta dapat menambah jumlah armada kapal dan rute jalur laut untuk memudahkan akses masyarakat.

“Semoga ada tambahan kapal karena penuh sesak itu. Kemarin yang menjadi masalah adalah toilet yang terbatas,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau