Arif menambahkan, pihaknya mendapatkan kabar dari rumah sakit bahwa usai penanganan luka itu akan disusul dengan penanganan kankernya.
“Jadi sekarang fokus dulu ke lukanya,” lanjut ayah dari seorang anak laki-laki kelas 4 SD ini.
Arif mengaku, semenjak sakit itu, dirinya tidak bisa beraktivitas.
Profesinya sebagai ojek online terpaksa berhenti total. Bahkan, kini juga diputus mitra karena akunnya tak ada aktivitas. Praktis, tak ada lagi pemasukan.
Seluruh tugasnya sebagai kepala rumah tangga kini di-handle oleh istrinya, Siti Aminah, yang membuka jasa jahit pakaian di rumah.
Namun, tentu hasil yang didapatkan istrinya itu jauh dari kata cukup untuk menutupi dua kebutuhannya, yakni kebutuhan pengobatan kanker maupun kebutuhan rumah tangga.
Selama pengobatannya, memang menggunakan layanan BPJS, namun tak seluruh kebutuhan yang timbul akibat sakitnya itu dicover oleh BPJS.
Misalnya, pada biaya ongkos transportasi kontrol maupun biaya perawatan luka yang dilakukannya setiap hari.
“Untuk membersihkan luka setiap dua hari sekali itu minta bantuan tenaga kesehatan yang datang ke rumah. Tentu enggak enak kalau enggak ngasih ongkos ke dia,” ungkap Arif.
Ditambah pula dengan alat maupun obat yang dibutuhkan untuk membersihkan dan merawat luka tersebut, termasuk beli kantong stoma untuk menampung kotoran yang keluar dari usus melalui lubang buatan di perut.
Semua peralatan dan obat penunjang tersebut harus dibelinya yang mencapai Rp 2 juta setiap bulannya.
Itu hanya pada kebutuhan perawatan luka, belum biaya rumah tangga. Padahal, kondisi ekonominya juga tidak baik-baik saja.
Alhasil, dirinya terpaksa menjual seluruh perabotan rumah tangganya, termasuk motor yang selama ini dipakainya untuk menarik ojek tersebut.
“Kalau rumah, saya masih numpang di rumah mertua,” ujar Arif.
Bahkan untuk sekadar meringankan bebannya, dirinya sempat membuka saluran donasi di laman Kitabisa.com. Namun, saluran itu kini sudah tutup.
Semoga lekas membaik Arif!
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang